Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan bahwa sebanyak 100 titik Sekolah Rakyat tahap pertama di berbagai daerah siap beroperasi penuh mulai pertengahan Agustus 2025, setelah proses persiapan sarana dan prasarana rampung.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menjelaskan bahwa dari total 100 titik, sebanyak 63 sekolah sudah beroperasi sejak Juli, sementara 37 titik lainnya akan menyusul mulai awal hingga pertengahan Agustus.
“Tiga titik akan mulai 1 Agustus di Kabupaten Lebak, Ponorogo, dan Kota Pasuruan. Lima titik pada 5 Agustus, dan 29 titik sisanya menyusul pada 15 Agustus,” ujar Saifullah Yusuf di Jakarta, Kamis (18/7/2025).
Renovasi Jadi Penyebab Utama Keterlambatan
Mensos menyebut proses renovasi gedung dan asrama oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menjadi penyebab keterlambatan operasional di sejumlah lokasi.
“Namun guru, tenaga pendidik, dan siswa sudah siap. Meski ada yang mengundurkan diri, semua sudah ada penggantinya,” katanya.
Tercatat, sebanyak 115 siswa mengundurkan diri atau sekitar 1,4 persen dari total, terbanyak berasal dari wilayah Sulawesi dan Jawa.
Sekolah Rakyat yang sudah berjalan kini memasuki tahap matrikulasi atau penyetaraan, setelah menyelesaikan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Program matrikulasi ini akan berlangsung selama tiga bulan dan mencakup mata pelajaran dasar seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika.
Tujuannya adalah menyamakan pemahaman akademik siswa dari berbagai latar sebelum memasuki pembelajaran formal.
Presiden Prabowo Dijadwalkan Beri Pembekalan Guru
Kemensos juga tengah menyiapkan agenda pembekalan dari Presiden RI Prabowo Subianto kepada seluruh kepala sekolah dan guru Sekolah Rakyat. Agenda tersebut direncanakan berlangsung setelah peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2025.
“Insya Allah ya, setelah 17 Agustus untuk pembekalan ini,” ucap Mensos.
Program Sekolah Rakyat merupakan salah satu proyek prioritas pemerintahan Presiden Prabowo dalam transformasi pendidikan berasrama bagi anak-anak dari keluarga dengan kesejahteraan paling rendah.