Mesin cuci jadi andalan banyak rumah tangga karena mempermudah urusan mencuci pakaian. Tapi, seringnya dipakai justru membuat mesin cuci rentan rusak jika tidak dirawat dengan benar.
Tanpa disadari, kebiasaan keliru saat mencuci seperti beban berlebih atau jarang dibersihkan bisa memperpendek usia mesin. Yuk, kenali 5 kesalahan umum yang sering terjadi sekaligus tips memakainya agar tetap awet dan bekerja maksimal!
Kesalahan Memakai Mesin Cuci yang Bikin Cepat Rusak
Sebenarnya kesalahan memakai mesin cuci yang sering dilakukan terlihat sepele, namun jika dibiarkan terus menerus akan mengurangi kualitas kinerja mesin pencuci baju Anda. Simak apa saja kesalahannya berikut ini!
1. Memasukkan pakaian terlalu banyak
Kesalahan pertama memakai mesin cuci yang bikin cepat rusak yaitu memasukkan pakaian terlalu banyak. Mungkin sebagian besar orang berpikir ketika memasukkan pakaian banyak di mesin cuci maka bisa lebih hemat waktu dan listrik. Namun kenyataannya tidak demikian.
Setiap mesin cuci tentu memiliki aturan kapasitas maksimumnya, ini termasuk kemampuan motor, drum serta sistem pemutaran. Saat pakaian yang dimasukkan berlebihan, maka mesin akan bekerja keras diluar kemampuan yang seharusnya. Hal ini menyebabkan getaran berlebihan, suspensi cepat aus, dan merusak bagian dalam drum.
2. Tidak memisahkan jenis bahan
Selain memasukkan terlalu banyak pakaian ke dalam mesin, kesalahan umum lainnya adalah mencampur berbagai jenis bahan dalam satu kali cuci. Sekilas memang terasa lebih praktis, tapi mencuci bahan berat seperti jeans, jaket, atau handuk bersamaan dengan bahan ringan seperti kaus, blus, atau pakaian dalam bisa memberi beban tidak merata pada mesin.
Perbedaan bobot dan tekstur bahan membuat drum mesin berputar tidak seimbang, sehingga menimbulkan getaran berlebih. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa merusak komponen mesin seperti suspensi dan motor penggerak.
Kesalahan kecil seperti ini sering terjadi karena kurangnya pemahaman tentang cara merawat mesin cuci. Padahal, memisahkan bahan sebelum mencuci adalah salah satu langkah penting dalam menggunakan mesin cuci otomatis dengan benar agar mesin tetap awet dan pakaian tidak cepat rusak.
3. Menggunakan deterjen berlebihan
Penggunaan deterjen yang terlalu banyak akan menghasilkan busa berlebih. Busa ini bisa mengganggu kinerja mesin, menyebabkan putaran tidak maksimal, dan membuat sisa deterjen menumpuk di dalam tabung, pipa, atau laci deterjen.
Jika terus dibiarkan, penumpukan ini bisa menyebabkan jamur, bau tak sedap, dan bahkan menyumbat sistem pembuangan air. Selain itu, residu deterjen yang menempel di pakaian juga bisa menyebabkan iritasi kulit dan gatal-gatal, terutama pada anak-anak atau orang dengan kulit sensitif.
4. Jarang membersihkan filter dan laci deterjen
Filter dan laci deterjen merupakan bagian yang sering tersumbat jika tidak dibersihkan secara rutin. Padahal, bagian ini punya peran penting dalam menjaga performa mesin cuci agar tetap optimal.
Filter mesin cuci berfungsi menyaring kotoran seperti serat kain, rambut, hingga benda kecil yang ikut terbawa saat mencuci. Jika tidak dibersihkan secara berkala, kotoran tersebut bisa menumpuk dan menyumbat aliran air. Akibatnya, proses pembilasan dan pengeringan bisa terganggu, bahkan bisa menyebabkan mesin error atau air meluap ke luar.
Begitu pula dengan laci atau tempat deterjen. Sisa-sisa deterjen dan pelembut yang mengering bisa menempel dan membentuk kerak. Lama-lama, kerak ini bisa menyumbat aliran deterjen ke dalam tabung mesin, membuat cucian jadi tidak bersih maksimal dan meninggalkan bau tidak sedap.
5. Tidak mengecek kantong pakaian
Terakhir, mungkin terdengar sepele, tapi tidak mengecek kantong pakaian sebelum mencuci bisa menimbulkan kerusakan serius pada mesin cuci. Banyak orang langsung memasukkan pakaian ke dalam drum tanpa memastikan apakah kantong celana atau baju benar-benar kosong. Padahal, benda-benda kecil yang tertinggal di dalamnya bisa menjadi “bom kecil” yang merusak bagian dalam mesin.
Koin, kunci, tisu, bahkan earphone atau pinset bisa ikut terbawa selama proses pencucian. Benda logam seperti koin dan kunci berisiko terjebak di antara drum dan tabung mesin, menimbulkan suara berisik, menggores permukaan drum, atau bahkan merusak komponen penting seperti pompa pembuangan. Sementara itu, benda seperti tisu bisa hancur dan menyebar ke seluruh pakaian serta menyumbat filter atau selang pembuangan air.
Tips Memakai Mesin Cuci Agar Awet
Setelah tahu kesalahan-kesalahan yang bisa bikin mesin cuci cepat rusak, sekarang saatnya menerapkan kebiasaan yang benar. Mesin cuci bisa bertahan bertahun-tahun jika digunakan dengan cara yang tepat. Nah, berikut beberapa tips sederhana yang bisa kamu lakukan agar mesin cuci tetap awet!
1. Gunakan sesuai kapasitas
Tips memakai mesin cuci agar awet bisa dimulai dengan menggunakannya sesuai kapasitas. Jangan tergoda mencuci dalam jumlah besar sekaligus. Mesin yang kelebihan beban akan cepat aus dan lebih mudah rusak. Jika cucian sedang banyak, bagi dalam beberapa sesi mencuci.
Selain menjaga performa dan usia mesin cuci, mencuci dengan kapasitas yang sesuai juga berdampak langsung pada hasil cucian. Pakaian jadi lebih bersih karena air dan deterjen bisa bersirkulasi dengan baik, tanpa terhalang tumpukan pakaian berlebih.
Tak hanya itu, proses pembilasan pun jadi lebih optimal, sehingga pewangi dan pelembut pakaian bisa menyerap sempurna ke serat kain. Hasilnya, pakaian tidak hanya bersih, tapi juga lebih harum dan nyaman dipakai.
2. Bersihkan mesin secara berkala
Tips selanjutnya, jangan lupa untuk rutin membersihkan mesin cuci. Banyak orang hanya fokus pada pakaian bersih, padahal mesin cuci juga perlu dirawat agar tetap bekerja optimal. Mesin yang jarang dibersihkan bisa menjadi sarang kotoran, residu deterjen, hingga jamur, yang lama-kelamaan mengganggu kinerja dan menimbulkan bau tidak sedap.
Bersihkan laci deterjen, filter, dan bagian dalam drum setidaknya sebulan sekali. Laci deterjen biasanya menyimpan sisa-sisa sabun dan pelembut yang mengering dan bisa menyumbat aliran air. Filter pun kerap dipenuhi serat kain dan kotoran halus yang bisa menghambat pembuangan air.
3. Gunakan deterjen sesuai takaran
Pilihlah deterjen yang memang diformulasikan khusus untuk mesin cuci, terutama jika kamu menggunakan mesin cuci otomatis. Produk yang tepat biasanya memiliki label “low foam” atau “HE (high efficiency)” pada kemasannya. Deterjen jenis ini dirancang untuk menghasilkan busa yang minim, sehingga tidak mengganggu sensor dan putaran mesin selama proses pencucian.
Mengapa busa rendah penting? Mesin cuci otomatis, khususnya jenis front loading, hanya membutuhkan sedikit air untuk bekerja. Jika busa yang dihasilkan terlalu banyak, air di dalam tabung tidak akan cukup untuk membilasnya secara menyeluruh. Akibatnya, sisa sabun bisa menempel pada pakaian maupun bagian dalam mesin, menyebabkan residu lengket, aroma tidak sedap, bahkan menurunkan kinerja mesin dalam jangka panjang.
Nah, berikut di atas merupakan 5 kesalahan memakai mesin cuci yang bikin cepat rusak beserta tipsnya. Menggunakan mesin cuci dengan hati-hati mengurangi risiko kerusakan di kemudian hari. Jadi sebisa mungkin merawatnya dengan maksimal!