80 Tahun Merdeka, TNI Makin Bertaji di Tangan 08

80 Tahun Merdeka, TNI Makin Bertaji di Tangan 08


Saya TNI, saya pertaruhkan nyawa di TNI, saya lebih TNI dari banyak TNI,” kata Prabowo Subianto saat debat Capres-cawapres tahun 2019 di Hotel Shangri-La, Sabtu (30/3/2019).

Dari pernyataan tersebut bisa dinilai jika Prabowo memang sangat peduli dengan institusi TNI khususnya para prajurit TNI. Hal ini wajar, karena Prabowo tumbuh dan berkarir di militer. Bahkan saking mendarah dagingnya, kode ‘tempur’ Prabowo di militer yakni 08 hingga saat ini masih melekat dan menjadi sapaan sehari-hari.

Tanpa bermaksud mengesampingkan peran pemimpin pendahulunya, namun di era kepemimpinan Prabowo memang terlihat posisi TNI saat ini sangat strategis.

Kini para prajurit TNI sudah banyak berkarier di luar institusinya. Hal ini didukung dengan Revisi Undang-Undang No. 34 Tahun 2024 tentang TNI yang sudah disahkan oleh DPR. Dalam UU tersebut, terdapat 15 jabatan sipil yang boleh diisi oleh prajurit TNI aktif. Padahal sebelumnya, prajurit TNI aktif hanya boleh mengisi 10 jabatan sipil di kementerian atau lembaga.

Pengesahan RUU TNI ini terjadi di era Presiden Prabowo Subianto. Selain jabatan sipil, Prabowo juga menambah masa dinas pejabat tinggi di TNI seperti Panglima atau perwira jenderal bintang empat.

Dari sebelumnya pensiun di usia 58 tahun, kini mereka bisa bertugas hingga 65 tahun jika menduduki jabatan struktural. Sedangkan prajurit biasa seperti tamtama hingga bintara usia pensiunnya di umur 55 tahun dari sebelumnya 53 tahun.

Selain itu, institusi TNI juga mengalami penguatan karena adanya penambahan struktur organisasi. Beberapa di antaranya dengan penambahan enam Komando Daerah Militer (Kodam) dan diaktifkannya lagi posisi Wakil Panglima TNI yang sudah kosong selama 25 tahun.

Selanjutnya, pasukan elite di tiga matra juga mengalami penambahan struktur. Kini komandan pasukan elite seperti Kopassus, Marinir dan Kopasgat dipimpin oleh Panglima atau jenderal bintang tiga (Letjen). Sebelumnya tiga pasukan elite tersebut hanya dipimpin oleh jenderal bintang dua atau Mayjen.

post-cover
Prajurit elite TNI akan dipimpin perwira tinggi bintang 3. (Foto: TNI)

Presiden Prabowo Subianto sendiri telah membeberkan alasannya menambah struktur organisasi TNI. Menurutnya, penambahan struktur organisasi militer ini untuk memperkuat TNI dalam menjaga kekayaan negara di tengah kondisi geopolitik yang tidak menentu.

Penekanan itu disampaikan Prabowo saat menyampaikan pidato dalam rangka penyampaian laporan kinerja lembaga-lembaga negara dan pidato kenegaraan dalam rangka HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Gedung MPR RI/DPR RI/DPD RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

“Untuk itu tahun ini kita bentuk 6 komando daerah militer baru, 14 komando daerah Angkatan Laut, tiga komando daerah Angkatan Udara, 1 komando operasi udara, 6 grup komando pasukan khusus, 20 brigade teritorial pembangunan, satu brigade infanteri marinir, satu resimen korps pasukan gerap cepat, 100 batalion teritorial pembangunan, 5 batalion infanteri marinir, dan lima batalion komando korps pasukan gerak cepat,” kata Prabowo.

Menurutnya, langah yang dilakukan pemerintah ini sejalan dengan doktrin pertahanan Indonesia, yaitu Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta atau Sishankamrata, di mana seluruh warga negara, dan sumber daya nasional didayagunakan secara total untuk kepentingan pertahanan dan keamanan.

Prabowo mengatakan, perang bersifat destruktif. Oleh karena itu, Prabowo tak menginginkan adanya perang. Bahkan dia menegaskan akan menghindari terjadinya perang.

“Karena itu politik luar negeri yang saya jalankan politik 1000 kawan terlalu sedikit satu lawan terlalu banyak. Kami tetap pada garis nonblok, nonalign. Kami tidak berpihak pada manapun. Ini kami sampaikan di mana kita ingin damai dengan semua orang, kami terutama dengan tetangga kita ingin menyelesaikan semua masalah,” ujar Prabowo.

Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal TNI Kristomei Sianturi mengatakan penambahan dan pengembangan berbagai satuan dan struktur pada tiga matra TNI telah melalui berbagai kajian matang, termasuk soal anggaran.

“Memang untuk pengembangan ini, Angkatan Darat terbanyak karena ada penambahan 100 Batalyon Teritorial Pembangunan sehingga ada penambahan jumlah tamtama, bintara. Tapi, kami juga sudah menghitung ulang berapa kira-kira kebutuhan anggaran untuk berbagai organisasi tadi dengan berdasarkan jumlah berbagai pasukan yang dibutuhkan,” kata Kristomei di Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (9/8/2025).

Keterlibatan TNI Nampak Nyata di Berbagai Sektor

Selain itu, di era kepemimpinan Prabowo, institusi TNI terlibat dalam berbagai program kebijakan pemerintah seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG), Cek Kesehatan Gratis (CKG), hingga di bidang pertanian demi mencapai program swasembada.

Untuk program MBG, TNI diberikan peran krusial karena beberapa dapur MBG berada dalam tanggung jawab mereka. Hal ini dilakukan karena infrastruktur seperti Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) belum tersedia di seluruh wilayah. Sehingga TNI diberi peran dalam mengisi kekosongan tersebut.

post-cover
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III Letjen TNI Bambang Trisnohadi (kedua kiri) bersama Pangkoops Habema Mayjen TNI Lucky Avianto (kiri) berbincang dengan murid saat program makan bergizi gratis di SD Bilogae, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Senin (20/1/2025). (Foto: Antara/Irawan/foc)

Tak hanya itu, di sektor pertanian TNI juga memegang peranan penting dibandingkan sebelumnya. Kini TNI diberikan tugas untuk membuka lahan pertanian dengan bekerja sama dengan petani sekitar. Bahkan dalam program satu juta hektare lahan pertanian di Wanam, Kabupaten Merauke, Papua, TNI ikut berperan dalam menyukseskannya.

Terkait pertanian juga, belum lama ini posisi para jenderal aktif TNI mulai dilibatkan. Contohnya saat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (Etho) resmi menunjuk Novi Helmy Prasetya, sebagai Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog. Saat itu Novi masih berpangkat Mayor Jenderal (Mayjen) TNI.

Keputusan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-30/MBU/02/2025 tanggal 7 Februari 2025, yang mengakhiri pengabdian Wahyu Suparyono sebagai Direktur Utama dan Iryanto Hutagaol sebagai Direktur Keuangan Perum Bulog.

Tak lama berselang, Letjen Novi dicopot dan digantikan oleh Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani. Pengangkatan Ahmad Rizal, tercantum dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK 192/MBU/07/2025 tanggal 3 Juli 2025.

Tak berhenti disitu saja, TNI juga akan mengambil peran dalam koperasi desa (kopdes) Merah Putih. Langkah ini dilakukan untuk mendukung program Presiden Prabowo Subianto yakni penguatan ekonomi kerakyatan.

Nantinya TNI akan memasok obat-obatan dari laboratorium farmasi militer yang sudah direvitalisasi menjadi pabrik obat pertahanan negara ke kopdes Merah Putih dengan kerja sama bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

“Kita tahu harga obat di Indonesia tinggi sekali, kita juga sudah melakukan revitalisasi laboratorium farmasi yang ada di angkatan menjadi satu pabrik farmasi obat pertahanan negara, sehingga diharapkan nanti produksi obat kita yang kita akan kerjakan,” kata Menhan Sjafrie Sjamsoeddin dalam rapat bersama Komisi I di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (30/4/2025).

Komentar