Presiden Jokowi melantik Aida Suwandi Budiman menjadi anggota Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/9/2024).
Aida ditunjuk sebagai komisioner LPS perwakilan atau ex-officio Bank Indonesia (BI), menggantikan Destry Damayanti.
Dalam pelantikan, terlihat Menteri Sekretaris Negara, Pratikno; Sekretaris Kabinet, Pramono Anung; Menkopolhukam, Hadi Tjahjanto; MenkoPMK, Muhadjir Effendy; Kapolri, Listyo Sigit Prabowo; Panglima TNI, Agus Subianto; Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar; Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa.
Pengangkatan Aida tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 101P tahun 2024 tentang pemberhentian dan pengangkatan dewan komisioner LPS. “Mengangkat saudara Aida Suwandi sebagai anggota LPS untuk sisa masa jabatan tahun 2020-2025 terhitung sejak pengucapan janji sesuai ketentuan perundang-undangan,” mengutip Keppres 101P/2024.
Kemudian acara dilanjutkan dengan pengucapan sumpah jabatan, dan penandatanganan buku acara.
Sebagai informasi Aida bertugas di Bank Indonesia sebagai deputi gubernur. Dia diangkat berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 147/P Tahun 2021 tanggal 24 Desember 2021.
Aida diangkat menjadi Deputi Gubernur BI setelah menjalani uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di Komisi XI DPR RI pada November dan disetujui dalam Rapat Paripurna DPR ke-10 pada Desember 2021.
Adapun Aida meniti karir di Bank Sentral sebagai staf divisi ekonomi umum, urusan riset ekonomi dan statistik BI pada 1991. Lalu, ia menjabat sebagai Analis Ekonomi Madya Senior BI pada 2010.
Lalu dia dipercaya oleh IMF sebagai Direktur Eksekutif periode 2017-2019. Sejak 2019, ia aktif berkontribusi di Bank Indonesia sebagai Asisten Gubernur Bank Indonesia.
Dengan demiikian susunan komisioner LPS terbaru adalah:
– Ketua Dewan Komisioner: Purbaya Yudhi Sadewa
– Wakil Ketua Dewan Komisioner: Lana Soelistianingsih
Anggota Dewan Komisioner:
– Didik Madiyono
– Luky Alfirman (Ex-Officio Kementerian Keuangan)
– Aida Suwandi Budiman (Ex-Officio Bank Indonesia)
– Dian Ediana Rae (Ex-Officio Otoritas Jasa Keuangan)