Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Yahya Zaini meminta adanya pengawasan ketat dari rumah sakit buntut banyaknya kasus pelecehan seksual yang dilakukan oknum tenaga kesehatan.
“Perlu pengawasan yang sangat ketat dan tata kelola yang baik, baik dari pihak FK Universitas maupun dari pihak rumah sakit,” kata Yahya saat dihubungi Inilah.com, Rabu (16/4/2025).
Bahkan, dia menilai fakultas kesehatan perlu melakukan tes kejiwaan sebelum menurunkan dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) untuk melakukan praktik di rumah sakit.
“Tes kejiwaan menjadi kunci. Karena masalah tersebut terkait dengan faktor kejiwaan para dokter PPDS. Selama ini tidak pernah ada tes kejiwaan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Yahya juga meminta penegak hukum memberikan hukuman yang setimpal terhadap pelaku. Sebab, hal ini bukan saja melanggar hukum tapi perbuatan yang keji.
“Saya minta hukum ditegakkan seadil adilnya terhadap pelaku. Karena tidak saja melanggar hukum tetapi termasuk perbuatan yang keji,” tegas Yahya.
Baru-baru ini, jagat maya dihebohkan dengan tersebar video hasil rekaman CCTV terkait dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum dokter kandungan di salah satu klinik di wilayah Garut.
Video tersebut tersebar di sejumlah akun media sosial, maupun di grup WhatsApp yang menayangkan seorang dokter sedang memeriksa pasien dengan metode Ultrasonografi (USG).
Video tersebut tidak cukup jelas terkait dugaan arah pelecehannya, hanya menayangkan adanya pergerakan tangan dokter layaknya memeriksa pasien kandungan di area mendekati payudara pasien.
Beberapa hari sebelumnya, publik juga dibuat geleng-geleng kepala ulah kasus kekerasan seksual yang dilakukan dokter cabul Priguna Anugerah Pratama (31 tahun), tenaga medis residen Program Pendidikan Dokter Spesialis Universitas Padjadjaran di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung.