Sayap bersenjata Hamas merilis sebuah video Rabu (23/4/2025) yang memperlihatkan seorang sandera Israel-Hongaria berjalan melalui sebuah terowongan di Gaza dan menyalakan lilin untuk merayakan ulang tahunnya.
Dalam video klip berdurasi hampir tiga menit dan dipublikasikan Brigade Ezzedine Al-Qassam, sandera, yang mengidentifikasi dirinya sebagai Omri Miran, berbicara ke kamera dalam bahasa Ibrani.
Keluarganya mengkonfirmasi identitasnya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan melalui Forum Sandera dan Keluarga Hilang, sambil meminta agar media menahan diri untuk tidak menerbitkan rekaman tersebut.
AFP tidak dapat memverifikasi kapan rekaman itu dibuat, tetapi di video itu, Miran mengatakan bahwa ia merayakan ulang tahun ke-48, yang jatuh pada 11 April. Awalnya ia terlihat berjalan melalui sebuah terowongan, kemudian duduk di atas kasur di ruang tertutup, menyapa para pengunjuk rasa di Israel yang telah berdemonstrasi menentang pemerintah Benjamin Netanyahu dan menuntut pembebasan para sandera.
Ia menyatakan bahwa para sandera hidup dalam ketakutan terus-menerus akan pengeboman dari militer Israel dan mendesak agar kesepakatan dicapai sesegera mungkin untuk menjamin pembebasan mereka. Ia juga mengaku merindukan istri dan kedua putrinya.
“Menjelang Hari Peringatan Holocaust, saat kami mengatakan ‘tidak akan pernah lagi,’ seorang warga Israel berteriak minta tolong dari terowongan Hamas,” kata keluarganya dalam sebuah pernyataan. “Ini adalah kegagalan moral bagi negara Israel. Omri kami kuat dan tidak akan hancur, tetapi hati kami hancur,” imbuh keluarga tersebut.
“Kami akan terus berjuang hingga Omri kembali kepada kami, dan terutama kepada kedua putrinya yang menunggu dengan sepenuh hati untuk memeluknya lagi.”
Selama serangan pada 7 Oktober 2023 yang dilancarkan militan Hamas di Israel, Miran diculik dari rumahnya di Kibbutz Nahal Oz di hadapan istrinya Lichay Miran-Lavi dan kedua putri kecil mereka. Ia sebelumnya muncul dalam sebuah video tanpa tanggal yang dirilis Hamas pada 27 April 2024. Dalam rekaman itu, ia mendesak keluarganya menekan pemerintah Israel agar membuat kesepakatan dengan Hamas untuk membebaskan para sandera.
Setelah melihat video Miran berjanggut, yang tampaknya tidak dapat bercukur, ayahnya Dani Miran mengatakan kepada AFP bahwa ia membiarkan jenggotnya tumbuh sebagai bentuk solidaritas.
Militan Hamas menculik 251 sandera dan membawa mereka ke Gaza. Dari jumlah tersebut, 58 orang masih ditahan, termasuk 34 orang yang menurut militer Israel telah tewas.