Tak Mau Kalah dari OpenAI, Perplexity Gandeng Motorola Bikin Smartphone

Tak Mau Kalah dari OpenAI, Perplexity Gandeng Motorola Bikin Smartphone


Startup kecerdasan buatan Perplexity AI resmi masuk ke ranah smartphone dengan menggandeng Motorola. Dalam pengumuman yang disampaikan Kamis (3/4) waktu setempat, Perplexity mengonfirmasi bahwa teknologi mesin pencari berbasis jawaban mereka akan terintegrasi langsung ke dalam lini fitur baru Motorola bernama Moto AI.

Kolaborasi ini menjadikan Motorola—pembuat ponsel Razr—merek smartphone pertama yang mengintegrasikan Perplexity secara langsung ke dalam perangkat, menyusul langkah OpenAI yang menggandeng Apple untuk memperkuat Siri dengan ChatGPT pada Desember lalu.

“Pencarian seharusnya bukan sekadar daftar tautan dan iklan, melainkan jawaban langsung untuk pengguna,” ujar CEO Perplexity Aravind Srinivas saat peluncuran di New York. “Sekarang, ponsel Anda adalah mesin jawaban, asisten pribadi, dan agen riset.”

Bukan Soal Uang, Soal Penguasaan Pengguna

Integrasi ini berbentuk kemitraan distribusi, bukan perjanjian monetisasi. Srinivas menegaskan, Perplexity tidak mengambil bagian dari penjualan ponsel Motorola.

“Kami mencari penggunaan, bukan pendapatan,” kata Srinivas kepada CNBC. “Kami ingin membangun kebiasaan baru: AI bukan sekadar aplikasi, tapi bagian alami dari pengalaman smartphone.”

Sebagai bonus, semua pengguna Motorola akan mendapatkan akses gratis tiga bulan ke Perplexity Pro, termasuk fitur Deep Research mereka, guna mengeksplorasi perilaku pengguna dari berbagai latar belakang.

Motorola Siap Masuk Era Smartphone Bertenaga AI

Menurut Nicole Hagen, Kepala Pemasaran Produk Motorola, dunia tengah berdiri di ambang revolusi baru:

“Lima belas tahun lalu, smartphone mengubah segalanya. Kini, kita ada di tepi perubahan besar berikutnya.”

Dalam ekosistem Moto AI, Motorola juga berkolaborasi dengan Microsoft Copilot, Google Gemini, dan Meta AI untuk beberapa fungsi tertentu, menunjukkan bahwa strategi mereka lebih terbuka dibanding model eksklusif brand lain.

Di Tengah Badai Gagalnya Perangkat AI Mandiri

Langkah Perplexity dan Motorola muncul setelah deretan perangkat AI murni seperti Humane AI Pin dan Rabbit r1 gagal memenuhi ekspektasi pasar. Alih-alih menciptakan gadget baru yang mahal dan rumit, integrasi ke smartphone dianggap jalur lebih cepat mengakrabkan AI ke tangan konsumen sehari-hari.

Srinivas juga menyoroti pentingnya meleburkan AI ke ponsel agar penggunaannya menjadi lebih alami:

“Tidak ada yang pakai AI di akhir pekan. Kalau mau AI jadi bagian hidup sehari-hari, harus menempel erat ke smartphone.”

Investasi Membara di Tengah Isu Plagiarisme

Perplexity kini menjadi pesaing serius Google dan Microsoft di arena pencarian berbasis AI. Valuasi mereka melonjak dari sekitar $500 juta di awal 2024 menjadi $9 miliar di akhir tahun, meski sempat diterpa kontroversi soal tuduhan plagiarisme.

Kini, startup itu dikabarkan tengah dalam pembicaraan untuk menggalang pendanaan baru antara $500 juta hingga $1 miliar, dengan target valuasi $18 miliar.

Di tengah guncangan terhadap dominasi Google akibat munculnya pencarian berbasis AI seperti AI Overviews dan SearchGPT milik OpenAI, kolaborasi Perplexity-Motorola bisa menjadi gebrakan baru yang mempercepat pergeseran cara dunia mencari informasi.

Komentar