Di tengah meredupnya gaung Esemka sebagai mobil nasional yang sempat digadang-gadang jadi kebanggaan Indonesia, Polytron justru muncul sebagai pemain baru yang lebih konkret. Perusahaan elektronik asal Kudus ini akan meluncurkan mobil listrik pertamanya pada 6 Mei 2025, menandai masuknya Polytron ke segmen kendaraan roda empat berbasis baterai.
Langkah ini menegaskan posisi Polytron sebagai salah satu produsen dalam negeri yang serius menggarap pasar kendaraan listrik, setelah sebelumnya mencatatkan sukses besar di penjualan motor listrik.
“Polytron ingin memastikan bahwa teknologi mobilitas masa depan hadir lebih dekat, lebih ramah, dan lebih sesuai dengan kebutuhan nyata masyarakat Indonesia,” ujar Tekno Wibowo, Commercial Director Polytron dalam siaran persnya, rabu (30/4).
Esemka Senyap, Polytron Tampil
Sementara Polytron terus bergerak maju, Esemka justru nyaris tak terdengar. Setelah meluncurkan Bima EV pada ajang IIMS 2023, pabrikan yang dulu lahir dari inisiatif siswa SMK di Solo itu belum menunjukkan pergerakan signifikan di pasar kendaraan listrik.
Unit Bima EV yang diperkenalkan pun diketahui masih impor dari Tiongkok, dan hingga kini belum ada kepastian produksi lokal maupun pengembangan model baru.
Di sisi lain, Polytron menggandeng Skyworth Auto, produsen mobil listrik asal Tiongkok, untuk mengembangkan model berbasis Skyworth K yang diproduksi secara lokal di Indonesia.
Produksi Lokal dan Visi Jangka Panjang
Kerja sama Polytron dengan Skyworth mencakup pengembangan produk, sistem perangkat lunak, dan rencana jangka panjang untuk produksi mobil listrik lokal. Peluncuran mobil listrik perdana ini juga menjadi bagian dari perayaan ulang tahun ke-50 Polytron yang jatuh pada September 2025.
Berbeda dari Esemka yang lebih fokus ke segmen niaga ringan, Polytron langsung menyasar pasar penumpang—dengan positioning sebagai mobil listrik terjangkau, modern, dan aman untuk keluarga Indonesia.
Kehadiran Polytron tentu bisa menjadi momentum baru bagi mobil listrik buatan dalam negeri.