Inzaghi Takjub Kualitas Lamine Yamal: Saya Belum Lihat Pemain Seperti Ini dalam 8 Tahun

Inzaghi Takjub Kualitas Lamine Yamal: Saya Belum Lihat Pemain Seperti Ini dalam 8 Tahun


Pelatih Inter Milan Simone Inzaghi tak bisa menyembunyikan kekagumannya terhadap Lamine Yamal usai laga seru leg pertama semifinal Liga Champions yang berakhir imbang 3-3 melawan Barcelona, Kamis (1/5) dini hari WIB di Estadi Olímpic Lluís Companys.

Dalam konferensi pers seusai pertandingan, Inzaghi secara terbuka mengakui bahwa pemain muda Barcelona itu menjadi ancaman nyata sepanjang pertandingan dan mampu memaksa Inter bertahan lebih dalam dari rencana semula.

“Lamine Yamal adalah pemain dengan kualitas luar biasa. Saya belum melihat pemain seperti ini dalam 8 atau 9 tahun terakhir,” kata Inzaghi dikutip dari Amazon Prime Video Italia.

Yamal Jadi Momok Lini Belakang Inter

Lamine Yamal tampil impresif sepanjang pertandingan. Pemain berusia 17 tahun itu mencetak satu gol indah dan nyaris menggandakan golnya jika tembakan keduanya tak ditepis Yann Sommer ke mistar. Bahkan di menit-menit akhir, ia hampir saja mencetak gol kemenangan lewat sepakan silang yang kembali membentur mistar.

Menurut Inzaghi, Inter sempat mencoba berbagai cara untuk meredam penetrasi Yamal, termasuk menggandakan hingga melipatgandakan penjagaan, tapi tak banyak membantu.

“Kami mencoba melakukan penjagaan ganda, tapi dia terlalu lincah. Saat kami menambah satu pemain lagi, area lain jadi terbuka dan itu membuat kami terpaksa bertahan lebih dalam,” ungkapnya.

Hasil Imbang Penuh Drama

Inter sempat memimpin 2-0 lewat gol Marcus Thuram dan Denzel Dumfries, tapi Barcelona membalas melalui Yamal, Ferran Torres, dan gol bunuh diri Sommer. Dumfries sempat membawa Inter kembali unggul, sebelum tembakan Raphinha memantul masuk via punggung Sommer dan memastikan hasil imbang 3-3.

Meski kecewa gagal menang, Inzaghi tetap memuji kerja keras anak asuhnya.

“Kami menampilkan performa luar biasa melawan tim terbaik di dunia saat ini. Kami memang ingin menang, tapi hasil ini tetap jadi modal berharga,” ujarnya.

Leg Kedua Jadi Final Sebenarnya

Pertemuan kedua akan digelar pada Selasa, 6 Mei 2025 di San Siro, Milan. Tanpa aturan gol tandang, laga tersebut akan menjadi partai penentu siapa yang berhak ke final Liga Champions.

“Itu akan jadi laga hidup-mati. Siapa yang menang, ke final. Siapa yang kalah, pulang,” tutup Inzaghi.

Komentar