Serikat Pengemudi Daring (Speed) turun ke jalan dalam peringatan Hari Buruh atau May Day di depan gerbang Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Kamis (1/5/2025).
Pantauan inilah.com di lokasi, terlihat sejumlah massa berkumpul di depan gerbang Monas menyampaikan orasi meminta pemerintah memberikan kesejahteraan bagi pengemudi ojek online (Ojol).
Ojol dalam aksi tersebut membawa atribut bendera putih dengan tulisan Speed. Beberapa dari mereka juga membawa banner bertulisan ‘Berikan status dan perlindungan yang jelas untuk driver online‘.
Dalam orasi yang disampaikan melalui mobil komando, mereka menyebut kebijakan yang dibuat aplikator tanpa komunikasi dengan mitra.
“Aturan yang dibuat oleh aplikator tidak ada komunikasi dengan mitra. Pemerintah perlu memperhatikan kesejahteraan ojol,” demikian orator Speed dalam aksi tersebut.
Tak hanya itu, mereka juga mempertanyakan potongan tarif besar yang sudah diatur oleh aplikator. Mereka pun meminta agar diberikan hak jaminan kesehatan hingga jaminan hari tua.
“Berikan hak jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua untuk driver ojol,” tuturnya.
Sebelumnya, perusahaan layanan transportasi berbasis aplikasi atau aplikator yaitu Maxim Indonesia dan Grab Indonesia sepakat bahwa status mitra merupakan pendekatan yang paling tepat untuk pengemudi ojol, bukan karyawan.
Keputusan Grab dan Maxim itu berkaca pada fleksibilitas dari pekerjaan yang mereka lakukan sehari-hari.
Dengan status kemitraan, pengemudi diberi pilihan untuk bekerja dengan jadwal yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka, di mana 80 persen pengemudi bahkan tidak bekerja lebih dari 4 jam seminggu
Maxim dan Grab menilai status karyawan akan menghilangkan fleksibilitas dan kenyamanan sistem kerja bagi pengemudi. Pengemudi tidak dapat memperoleh status karyawan tanpa memenuhi persyaratan dan bahkan mungkin kehilangan sebagian dari pendapatan mereka.