Tiga Kali Pilpres Golkar tak Usung Kader Sendiri, Bahlil Malah Mau Lanjutkan Tradisi Buruk

Tiga Kali Pilpres Golkar tak Usung Kader Sendiri, Bahlil Malah Mau Lanjutkan Tradisi Buruk


Sebagai partai besar yang berusia 60 tahun, seharusnya Golkar mengusung kadernya dalam kontestasi lima tahunan. Nyatanya sudah tiga kali Pilpres, partai beringin hanya jadi pengekor saja. Kondisi menunjukkan adanya penurunan kualitas Golkar selaku partai besar, runner up Pemilu 2024.

Peneliti Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof. R Siti Zuhro khawatir kemerosotan kualitas ini akan terus berlanjut. Terlebih Ketum Bahlil Lahadalia dengan lantang mendeklarasikan dini dukungan 2029 untuk Prabowo Subianto.

“Sebagai partai besar dan usianya juga sudah 60 tahun, Golkar memiliki SDM relatif bisa diandalkan dan cukup meyakinkan sebagai kader yang kental dengan teknokratiknya,” kata Prof Zuhro saat dihubungi Inilah.com, Jakarta, Minggu (4/5/2025).

Zuhro heran, Golkar sebagai partai yang sudah memiliki basis massa pendukung dan konstituen yang terukur, semestinya memiliki sistem kaderisasi dan promosi kader yang relatif baik. Tapi faktanya tidak demikian.

“Masalahnya, di tataran empirik Golkar sejak Pilpres 2014 sampai Pilpres 2024 tidak pernah mengusung capres maupun cawapres dari kadernya sendiri,” ujarnya.

“Hal ini tentunya sempat dipertanyakan oleh publik, mengapa partai Golkar absen begitu lama dan tak mampu lagi mengusung kadernya sendiri? Padahal banyak kalangan menilai bahwa kader-kader memiliki kualifikasi untuk dipromosikan sebagai calon presiden maupun calon wakil presiden,” sambung Zuhro.

Terlepas dari itu, secara sadar atau tidak, deklarasi dukungan dini ini menunjukkan ketidakpercayaan diri Bahlil menahkodai Golkar. “Ungkapan Golkar mendukung Prabowo dua periode bisa saja dinilai sangat dini, karena pilpres masih tahun 2029. Tapi itulah politik. Karena politik di tataran praksis terkait langsung dengan kepentingan dan kekuasaan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menegaskan partainya akan mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sampai selesai. Bahlil mengatakan pihaknya siap membuka pembicaraan bila Prabowo-Gibran ingin dua periode.

“Kalau kita mah bukan sinyal lagi, sejak munas sudah saya pidato kok, kita mengawal pemerintahan Pak Prabowo sama Mas Gibran sampai selesai,” kata Bahlil di sebuah hotel Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (1/5/2025) malam.

“Sampai selesainya kapan? Sampai selesai, Pak Prabowo mau selesainya kapan, itu selesai. Kalau mau dua periode, mau berapa, kita bicarain, tidak ada masalah,” lanjut dia.

Tak hanya itu, Bahlil mengungkapkan Prabowo merupakan alumni Golkar sehingga segenap partainya, akan terus menjaga Presiden ke-8 tersebut. “Beliau adalah alumni Golkar. Kami sebagai keluarga besar Golkar akan menjaga beliau sampai kapan pun dan di mana pun,” tandasnya.
 

Komentar