56 Ribu EV Sudah Melaju di RI, Tapi 2 PR Ini Masih Ganggu Ekosistem

56 Ribu EV Sudah Melaju di RI, Tapi 2 PR Ini Masih Ganggu Ekosistem


Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Moeldoko berjanji akan menyelesaikan dua tantangan utama dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia: keterbatasan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) dan ketersediaan komponen lokal.

Janji itu disampaikan Moeldoko dalam upacara penutupan Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2025 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Sabtu (3/5/2025).

“Pastinya tantangan yang saya sampaikan untuk SPKLU akan segera dibereskan,” ujarnya di hadapan peserta dan pelaku industri kendaraan listrik.

Moeldoko mengakui, hingga saat ini infrastruktur pengisian daya masih menjadi penghambat utama pertumbuhan kendaraan listrik di Tanah Air. Namun, ia optimistis peningkatan jumlah pengguna kendaraan listrik dapat mendorong penyediaan SPKLU lebih merata di masa depan.

“Tantangan pertama adalah persoalan charging station. SPKLU ini masih menjadi tantangan kita,” katanya.

Jumlah Pengguna Naik, SPKLU Diharapkan Menyusul

Moeldoko menyebut, jumlah kendaraan listrik di Indonesia terus meningkat signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dari sekitar 15.000 unit menjadi lebih dari 56.000 unit. Tren ini diyakini menjadi stimulus bagi sektor infrastruktur pendukung seperti SPKLU.

Selain itu, ia juga menyinggung pentingnya ketersediaan dan standardisasi komponen lokal. Hal ini menurutnya tak kalah krusial dalam membangun kemandirian industri kendaraan listrik nasional.

“Mudah-mudahan konsep TKDN fleksibel dapat menjadi pemicu semangat, bukan malah menurunkan motivasi pelaku industri dalam negeri,” ujar Moeldoko.

Ia menambahkan bahwa semua tantangan tersebut telah disampaikan kepada pemerintah, dengan harapan ada langkah-langkah konkrit untuk mempercepat solusi di lapangan.

“Kami sudah menyampaikan pesan-pesan itu kepada pemerintah,” tutupnya.

Komentar