Apakah Ayam Goreng Widuran Solo Pernah Jadi Langganan Jokowi dan Gibran?

Apakah Ayam Goreng Widuran Solo Pernah Jadi Langganan Jokowi dan Gibran?


Kontroversi seputar status non-halal Ayam Goreng Widuran Solo memunculkan pertanyaan menarik: apakah restoran legendaris tersebut pernah menjadi langganan Mantan Presiden ke-7 Joko Widodo dan anaknya Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka?

Warung makan yang berdiri sejak 1973 itu menjadi sorotan setelah secara terbuka mencantumkan label “NON-HALAL” di seluruh outlet dan media sosialnya pada 24 Mei 2025. Hal ini dilakukan setelah banyak keluhan konsumen yang mengaku kecewa dan merasa tertipu, karena tidak tahu bahwa kremesan ayam diolah menggunakan minyak babi (lard).

Sejumlah ulasan menyebutkan bahwa pengunjung baru diberi tahu setelah memesan makanan, bahkan ada yang sudah lama menjadi pelanggan tetap tanpa mengetahui status non-halal tersebut. 

Reaksi keras pun bermunculan di media sosial, terutama dari konsumen Muslim. Beberapa pihak menyebut kejadian ini bisa masuk dalam pelanggaran UU No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.

Jejak Kuliner Jokowi dan Gibran

Dengan viralnya polemik ini, pertanyaan publik mulai mengarah: apakah Ayam Goreng Widuran pernah dikunjungi atau menjadi favorit Presiden Jokowi atau Gibran yang memang lahir dan asli dari Solo tepatnya dari Surakarta tersebut.

Hasil penelusuran inilah.com terhadap berbagai sumber media dan dokumentasi publik menunjukkan bahwa Ayam Goreng Widuran tak pernah masuk dalam daftar tempat kuliner favorit keluarga Jokowi.

Presiden Jokowi diketahui lebih sering mengunjungi Ayam Goreng Mbah Karto Tembel, Soto Gading, Sate Kambing Pak Dahlan, dan Timlo Maestro. Sementara Gibran tercatat beberapa kali mengunjungi Warung Tengkleng Pak Manto dan Yi Cha Cha Hotpot.

Bukan Favorit Keluarga Presiden

Ketiadaan nama Ayam Goreng Widuran dalam daftar favorit tersebut menjadi indikator kuat bahwa warung ini bukanlah langganan keluarga Presiden, sekalipun ia merupakan tempat makan yang cukup terkenal di Solo.

Dengan status non-halal yang kini dikonfirmasi secara terbuka, dan kegaduhan yang sudah terlanjur viral, Ayam Goreng Widuran menghadapi tantangan serius: kehilangan konsumen Muslim yang selama ini menjadi mayoritas pasar mereka.

Kini, publik tidak hanya menyoroti keterlambatan transparansi, tapi juga memisahkan tempat ini dari simbol-simbol publik seperti keluarga Presiden—yang justru selama ini menjaga citra mereka dengan kuliner yang jelas-jelas halal dan diterima masyarakat luas.

Komentar