CEO Al-Hilal, Esteve Calzada, buka-bukaan soal proses negosiasi untuk mendatangkan Simone Inzaghi sebagai pelatih baru mereka. Ia mengakui bahwa pembicaraan berjalan rumit karena sang pelatih memiliki ikatan emosional yang sangat kuat dengan Inter Milan.
Inzaghi resmi menandatangani kontrak bernilai besar dengan klub asal Arab Saudi tersebut, yang kabarnya mencapai €30 juta per musim, plus bonus penandatanganan sebesar €5 juta. Tapi sebelum kesepakatan diteken, ada drama di balik layar.
“Negosiasinya cukup rumit,” kata Calzada kepada Marca.
“Dia sangat menyayangi Inter dan butuh waktu untuk benar-benar memutuskan.”
Fokus Dulu ke Final Liga Champions
Al-Hilal disebut sudah mengincar Inzaghi selama berminggu-minggu. Namun sang pelatih baru memberikan keputusan setelah kekalahan 0-5 Inter dari Paris Saint-Germain di final Liga Champions pada 31 Mei 2025.
“Dia minta kami menghormati waktunya untuk fokus ke final Liga Champions, dan baru akan membuat keputusan setelah itu,” ujar Calzada.
Meski Inter kembali gagal juara Eropa, Calzada tetap memberikan pujian.
“Dia tidak memenangkan Liga Champions, tapi berhasil membawa Inter ke final dua kali dalam tiga tahun. Itu pencapaian luar biasa,” lanjutnya.
Inzaghi Tetap Pilihan Utama
Menurut Calzada, banyak pelatih ternama yang menawarkan diri ke Al-Hilal setelah tahu kursi pelatih tersedia. Namun klub tetap kukuh menjadikan Inzaghi sebagai prioritas utama.
“Kami terkejut sekaligus tersanjung dengan tingginya minat dari para pelatih top dunia. Tapi kami sangat jelas sejak awal: Simone adalah pilihan pertama kami.”
Warisan Inzaghi di Inter
Selama empat tahun membesut Inter, Inzaghi mencatat:
1 gelar Serie A
2 Coppa Italia
3 Supercoppa Italiana
2 kali finalis Liga Champions (2023 dan 2025)
Kini, ia akan memulai petualangan baru bersama Al-Hilal di Saudi Pro League, menggantikan era Jorge Jesus dan membawa pengalaman Eropa yang kental ke Timur Tengah.