Sergio Ramos kembali membuktikan bahwa usia hanyalah angka. Bek veteran berusia 39 tahun itu tampil luar biasa dalam debutnya bersama Monterrey di Piala Dunia Antarklub 2025, Selasa (18/6), dengan mencetak gol pembuka ke gawang Inter Milan. Gol tersebut menjadi penentu hasil imbang 1-1 yang sangat berharga bagi Rayados dalam laga berat di Rose Bowl Stadium, California.
Ramos bukan hanya tampil solid di lini pertahanan, tetapi juga menjadi pemimpin sejati di lapangan. Pengalaman dan karismanya menjadi pembeda saat Monterrey harus menahan gempuran dari sang juara Eropa. “Sergio adalah pilar utama kami,” tulis akun resmi klub Rayados usai laga.
Masih Memikat Real Madrid?
Meski sudah meninggalkan Santiago Bernabéu sejak 2021, nama Ramos sempat kembali dibicarakan di Spanyol pada awal tahun ini. Cedera yang menimpa lini belakang Real Madrid sempat membuka wacana kepulangan sang legenda. Namun, Presiden Florentino Pérez memilih merekrut bek-bek muda dan menutup kemungkinan tersebut.
Meski begitu, Ramos tetap menunjukkan rasa cintanya pada klub yang telah membesarkan namanya. Ia secara terbuka mengikuti setiap pertandingan Madrid, menganalisis permainan, dan memberikan opini yang tajam.
Dukung Mbappé Raih Ballon d’Or 2025
Saat diminta pendapat soal siapa yang layak memenangkan Ballon d’Or tahun ini, Ramos menjawab tegas tanpa ragu: Kylian Mbappé.
“Bagi saya, sudah jelas. Mbappé harus memenangkannya,” ucap Ramos. “Ia memenangi Sepatu Emas di liga dan tampil luar biasa sepanjang musim. Ini penghargaan individu, dan dari sisi statistik, tak ada yang lebih baik darinya.”
Mantan kapten Real Madrid dan PSG itu bahkan yakin bahwa Mbappé akan menjadi ikon sepak bola dunia dalam dekade mendatang. “Saya pikir dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan, ia akan punya empat atau lima Ballon d’Or di rumahnya,” ujarnya yakin.
Menurut Ramos, Mbappé memiliki semua yang dibutuhkan untuk mendominasi dunia sepak bola: kecepatan, teknik tinggi, ambisi besar, dan mental juara.
Legenda yang Tak Pernah Padam
Penampilan Ramos melawan Inter Milan di Club World Cup jadi pengingat bahwa meski usia terus bertambah, kelas dan determinasi tidak memudar. Golnya, kepemimpinannya, dan komentarnya tentang masa depan sepak bola membuatnya tetap relevan di panggung tertinggi.