Warga Gang Wijaya I Kelurahan Petogogan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, mengaku sudah biasa dengan musibah banjir yang kerap melanda, apalagi ketika hujan deras dengan intensitas lama.
Salah satu warga, Alip, (26) mengaku tidak kaget saat hujan deras yang mengguyur pada Selasa (17/6/2025) menyebabkan rumahnya itu tergenang air.
“Sudah biasa kalau di sini, kalau sudah hujan deras memang pasti banjir,” katanya di lokasi, Rabu (18/6/2025).
Alip mengatakan, warga sudah berteman baik dengan banjir. Meski demikian, namun ia mengakui ketika banjir juga sangat kerepotan karena harus beberes rumah pascakebanjiran.
“Apalagi kalau listrik padam, sudah listrik padam, kita jadi repot kan kalau lagi banjir,” ungkapnya.
Warga lain, Jeki, (25) mengatakan banjir di kawasan ini terjadi memang sudah sejak lama. Salah satu faktor yang paling terlihat karena kawasan tersebut berada di tanah cekung.
Ia beranggapan, air yang menggenangi rumah warga di RW 01, 02, maupun 03 Kelurahan Petogogan bukan karena disebabkan tanggul di Kali Krukut yang jebol.
“Karena kawasannya cekung, jadi kalau banjir di sini memang sudah lama, dari dulu. Tapi yang kemarin memang cukup deras juga airnya,” ucapnya.
“Justru sejak adanya tanggul malah terbantu, kecuali kalau hujannya lama, airnya sudah melewati tanggul, nah itu pasti banjir. Nah fungsi tanggul kan menahan air,” tambah Jeki.
Sebagai informasi, banjir melanda sejumlah titik di Kelurahan Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pasca diguyur hujan deras pada Selasa (17/6/2025). Ketinggian air mencapai 60 sentimeter.
Petugas gabungan tengah merapikan tanggul di Kali Krukut yang jebol tersebut dengan menggunakan karung berisikan pasir. Langkah ini sebagai penanggulangan sementara tanggul di Kali Krukut yang jebol saat diguyur hujan deras, Selasa malam.
Sementara, genangan di sekitaran lokasi yang sempat menggenangi permukiman warga sudah surut. Namun saluran air terlihat masih tampak rata dengan air yang mengalir.
Salah satu warga, Dasih, 70 tahun mengatakan air sempat masuk ke warung makannya dengan ketinggian kurang lebih 60 sentimeter. “Air masuk ke rumah, saya ngungsi ke rumah anak saya di Kramat Pela,” kata Dasih di lokasi, Rabu (18/6/2025).
Dasih menyampaikan, air kali yang meluap dan masuk ke permukiman warga tadi malan cukup deras. Ia menduga karena adayan tanggul yang jebol, sehingga aliran air begitu deras. “Untungnya gerobak gorengan saya enggak hanyut, soalnya tumben airnya tuh kencang juga,” ungkapnya.