Waspadai, Gas dari Balon Helium Menyebabkan Kematian Anak 8 Tahun

Waspadai, Gas dari Balon Helium Menyebabkan Kematian Anak 8 Tahun


Hari itu seharusnya menjadi kegembiraan karena ada perayaan, dipenuhi kue, lilin, dan balon-balon ceria. Namun, apa yang seharusnya menjadi hari ulang tahun yang menyenangkan berubah menjadi kesedihan yang tak terbayangkan. 

Joshua Dunbar, seorang anak berusia delapan tahun dari Merseyside, Inggris kehilangan nyawanya karena balon helium. Ibunya, yang terpukul oleh tragedi itu, kini mengimbau kepada masyarakat untuk menghindari apa yang disebutnya sebagai pembunuh diam-diam. 

Ini bukan sekadar kecelakaan satu kali tetapi kisah yang menimbulkan pertanyaan mendesak tentang bagaimana mainan sehari-hari, yang sering dianggap tidak berbahaya, dapat membawa bahaya tersembunyi.

Balon helium merupakan hal yang paling menarik dalam pesta ulang tahun. Balon yang mengkilap, mengambang, dan berbentuk seperti karakter atau angka favorit ini tampak tidak berbahaya. Helium tidak beracun namun bersifat asfiksia. Jika terhirup atau menggantikan oksigen seseorang, helium dapat menyebabkan sesak napas dalam hitungan detik.

Dalam kasus Joshua, sebuah balon besar berbentuk angka 8 menutupi kepalanya. Helium kemudian menempa wajahnya, menggantikan udara dan terhirup. Tidak ada racun, hanya kekurangan oksigen tetapi bagi seorang anak, peristiwa itu bisa berakibat fatal.

Tragedi ini mengingatkan semua orang bahwa keselamatan tidak selalu tentang tepi meja atau benda tajam atau bahaya kebakaran. Terkadang, keselamatan adalah tentang apa yang tidak dapat dilihat atau dicium.

Selain balon helium, ada mainan lain yang disukai anak-anak tetapi diketahui memiliki risiko tersembunyi:

  • Magnet kecil dan berkilau yang saling berbunyi klik dapat menyebabkan cedera internal yang serius jika tertelan.
  • Beberapa produk pembuat slime do it yourself (DIY) mengandung boraks atau bahan kimia lain yang mengiritasi kulit atau menyebabkan masalah pernapasan pada anak kecil.
  • Baterai kancing, terdapat pada mainan elektronik atau kartu ucapan selamat ulang tahun yang bernyanyi, baterai ini dapat menyebabkan luka bakar kimia jika tertelan.
  • Balon berisi udara dapat mematikan jika meletus atau terkunyah. Potongan lateks dapat menyebabkan bahaya tersedak bagi balita.

Mainan-mainan ini tidak dilarang dan dijual di pasar, toko suvenir, dan daring. Namun, tidak semua mainan dengan warna-warna cerah dan bentuk-bentuk yang menarik merupakan pilihan yang aman.

Salah satu kepercayaan umum adalah bahwa pengawasan dapat menyelesaikan segalanya. Namun, dalam banyak kasus, kecelakaan terjadi dalam hitungan detik. Kenyataannya, banyak cedera dan kematian yang berhubungan dengan mainan bersifat “diam-diam”. Tidak ada teriakan peringatan atau suara benturan, tetapi sunyi.

Anak-anak sering meniru orang dewasa atau mengikuti naluri mereka. Seorang anak mungkin menaruh balon di atas kepala karena penasaran atau mencoba meniru karakter kartun. Pada saat-saat seperti itu, tidak seorang pun menduga akan ada bahaya..

Komentar