Buntut Serang Iran, Kapal-kapal AS di Laut Merah Sudah Dibidik Rudal dari Yaman

Buntut Serang Iran, Kapal-kapal AS di Laut Merah Sudah Dibidik Rudal dari Yaman


Ikut campurnya Amerika Serikat (AS) dalam konflik Iran-Israel memancing reaksi dari Kelompok Houthi Yaman. Kabarnya mereka sudah mengarahkan rudal ke barisan kapal perang milik AS yang berada di kawasan Laut Merah.

“Jika Amerika terlibat dalam serangan dan agresi terhadap Iran, angkatan bersenjata (pasukan Houthi) akan menargetkan kapal dan kapal perang AS di Laut Merah,” kata juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea, dalam pernyataan yang disiarkan oleh stasiun televisi kelolaan Houthi, al-Masirah TV, dikutip Minggu (22/6/2025).

Dia menegaskan, pihaknya berada bersama Iran. Di matanya, serangan Iran ke Israel adalah bentuk balasan perilaku zionis yang sudah keterlaluan selama ini, bukan sebuah agresi.

“Kami berdiri bersama Iran. Kami tidak akan membiarkan Amerika dan entitas kriminalnya menjalankan rencana mereka di kawasan ini,” katanya.

Laporan NBC menyebut, otoritas AS saat ini bersiaga terhadap kemungkinan serangan balasan Iran, terutama dalam kurun waktu 48 jam sejak serangan terhadap Iran berlangsung. Namun belum diketahui, apakah bentuk serangan balasan itu akan diluncurkan terhadap target domestik atau target asing.

Sementara, Departemen Pertahanan AS menolak memberikan tanggapan. Dia menyerahkan sepenuhnya ke Gedung Putih. “Kami merujuk Anda ke Gedung Putih,” kata seorang juru bicara Pentagon dilaporkan kantor berita RIA.

Sebelumnya, Menlu Iran Abbas Araghchi sudah mengutuk dan mewanti-wanti Paman Sam karena sudah mengusik kedaulatan negaranya. “Sesuai dengan Piagam PBB dan ketentuan-ketentuannya yang memungkinkan tanggapan yang sah untuk membela diri, Iran memiliki semua pilihan untuk mempertahankan kedaulatan, kepentingan, dan rakyatnya,” tulisnya di X, Minggu (22/6/2025).

Dia mengatakan, AS sudah memantik api perang berbahaya melawan Iran dengan menyerang fasilitas nuklir. Negeri Paman Sam harus siap memikul tanggung jawab, konsekuensi dari tindakannya.

Ditegaskan bahwa, “dunia tidak boleh lupa bahwa Amerika Serikat-lah yang, di tengah-tengah proses diplomatik, mengkhianati diplomasi.”

Iran mendesak PBB dan berbagai badan terkait, termasuk pengawas nuklirnya, Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), untuk segera menangani tindakan ilegal yang mencolok dan kriminal ini. Ia meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengadakan sesi darurat guna mengutuk serangan tersebut.

Ditekankan pula, PBB jangan protes atas respons Iran nantinya. Sebab, hak sah Iran untuk sepenuhnya dan tegas melawan agresi militer AS dan kejahatan yang dilakukan oleh rezim jahat guna  membela keamanan dan kepentingan nasional Iran dengan segala cara yang diperlukan.

“Peristiwa pagi ini sangat keterlaluan dan akan memiliki konsekuensi yang kekal. Setiap anggota PBB harus waspada terhadap perilaku yang sangat berbahaya, melanggar hukum dan kriminal ini,” kata dia.

Komentar