Jangan Cuma Evakuasi WNI, Pemerintah Diminta Gagas Forum Internasional untuk Iran-Israel

Jangan Cuma Evakuasi WNI, Pemerintah Diminta Gagas Forum Internasional untuk Iran-Israel


Anggota Komisi I DPR RI Abraham Sridjaja menyoroti perang Iran-Israel yang kian memanas. Ia menyebut, konflik ini tidak hanya menjadi ancaman regional di Timur Tengah, tetapi juga berpotensi menimbulkan ketidakstabilan global, baik secara politik, ekonomi maupun kemanusiaan.

Abraham turut memberikan apresiasi terhadap Pemerintah Indonesia yang siap siaga menetapkan status siaga satu bagi WNI di Iran dan Israel, serta mulai melakukan evakuasi melalui jalur darat dan negara ketiga.

Meski begitu, Ia meminta pemerintah untuk membuat forum internasional agar bisa meredam atau membuat gencatan senjata atas konflik dua negara tersebut.

“Kami mendorong pemerintah untuk tidak hanya fokus pada evakuasi WNI, tetapi juga memainkan peran aktif dalam forum-forum internasional seperti OKI, ASEAN, dan G20, untuk mendorong gencatan senjata dan menghindari meluasnya konflik. Dalam konteks intervensi Amerika Serikat yang memperkuat kehadiran militernya di wilayah tersebut,” kata Abraham kepada wartawan, Minggu (22/6/2025).

Abraham juga meningatkan, peran aktif ini harus tetap teguh pada prinsip Indonesia tidak berpihak kepada blok militer manapun, tetapi selalu berpihak pada perdamaian dan kemanusiaan

“Pemerintah Indonesia harus tetap menjaga kemandirian posisi politik luar negeri dan mengantisipasi kemungkinan dampak ekonomi seperti lonjakan harga energi dan tekanan geopolitik terhadap kawasan Asia Tenggara,” jelas Abraham.

Ketegangan antara Iran dan Israel meningkat sejak 13 Juni 2025 ketika Israel melancarkan serangan udara di sejumlah lokasi di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir, yang memicu serangan balasan Teheran pada hari yang sama. Iran pun membalas bertubi-tubi.

Kondisi tersebut kemudian diperparah dengan keterlibatan AS menyerang tiga titik fasilitas nuklir Iran pada Sabtu dalam operasi yang diklaim oleh Presiden Donald Trump sebagai “serangan yang sangat sukses”.

Keterlibatan AS dalam agresi Israel terhadap Iran, menentang peringatan Teheran supaya AS tidak ikut campur, diperkirakan akan menyebabkan pemburukan eskalasi yang tak terhindarkan di kawasan. Serangan itu juga membuka kemungkinan Iran menyerang fasilitas militer AS di Timur Tengah.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan evakuasi WNI dari Iran, menyusul pemburukan situasi keamanan akibat serangan rudal Israel dan kemudian AS, akan dilanjutkan dengan pemulangan para WNI secara bertahap pada Senin (23/6/2025).

“Rencana penerbangan tahap pertama dilakukan dengan pesawat komersial pada Senin, 23 Juni, dan tiba di Jakarta pada 24 Juni,” kata Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha mengenai rencana evakuasi ke RI dalam pernyataan tertulisnya yang diterima Minggu (22/6/2025).

Judha menyatakan bahwa Kemlu terus memonitor sejumlah 97 orang yang telah diseberangkan dari Iran ke Azerbaijan sebelum pemulangan ke tanah air. Ia memastikan mereka sudah dalam kondisi aman di Baku.

Mereka yang dievakuasi tersebut terdiri dari dari 93 WNI, tiga staf kedutaan, dan satu warga negara asing, yaitu warga negara Iran pasangan WNI. Judha juga memastikan bahwa pihaknya terus memonitor perkembangan situasi pasca-serangan AS ke fasilitas nuklir Iran pada Sabtu (21/6/2025) untuk memutuskan langkah selanjutnya.

Komentar