Dunia Harus Bersatu, China dan Rusia Diminta Bantu Iran Lawan Kesombongan AS

Dunia Harus Bersatu, China dan Rusia Diminta Bantu Iran Lawan Kesombongan AS


Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anwar Abbas, mengeluarkan pernyataan keras menyusul serangan udara Amerika Serikat ke tiga fasilitas nuklir Iran. Ia menilai tindakan militer yang dilakukan Presiden AS Donald Trump sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan negara lain dan bentuk nyata dari arogansi global.

“Kita tidak bisa menerima kata-kata Donald Trump yang menawarkan perdamaian, padahal ia baru saja melanggar kedaulatan Iran dengan mengirim pesawat-pesawat tempurnya untuk menyerang dan merusak objek-objek tertentu di negara para mullah tersebut,” kata Anwar Abbas dalam pernyataan tertulis kepada inilah.com, Senin (23/6/2025).

Menurutnya, dunia internasional harus bersatu untuk mengakhiri apa yang ia sebut sebagai “keangkuhan dan kesombongan negara Paman Sam.” Ia menegaskan bahwa selama ini AS telah menjadi biang kerok dari banyak konflik bersenjata global.

“Jika Amerika tidak diberi pelajaran, maka dunia tidak akan pernah damai. Sebab Amerikalah yang selama ini telah menjadi pemicu dari peperangan di berbagai belahan dunia, seperti Vietnam, Afghanistan, Irak, Libya, Iran, dan Palestina,” ujarnya.

Peran China dan Rusia Diharapkan

Anwar Abbas menekankan pentingnya peran dua kekuatan dunia, China dan Rusia, dalam menghadapi dominasi geopolitik Amerika Serikat. Ia berharap kedua negara tersebut bisa memberikan dukungan nyata kepada Iran dalam bentuk persenjataan strategis.

“China dan Rusia sangat diharapkan dapat memberikan dukungan persenjataan lengkap kepada Iran, agar Iran dapat mempermalukan Amerika dan meruntuhkan keangkuhannya yang sudah terlalu lama membuat muak dunia,” kata Anwar.

Konteks Global: Serangan dan Balasan

Komentar Anwar Abbas muncul di tengah eskalasi serius antara AS, Iran, dan Israel. Sabtu malam waktu Washington, Presiden Donald Trump memerintahkan serangan udara presisi ke fasilitas nuklir Fordow, Natanz, dan Isfahan di Iran. Trump mengklaim operasi tersebut sebagai “keberhasilan militer spektakuler” dan menyebut fasilitas nuklir Iran telah “dihancurkan total.”

Sebagai respons, Iran meluncurkan puluhan rudal ke wilayah Israel pada Minggu pagi, menghantam setidaknya 10 lokasi termasuk Tel Aviv dan Haifa. Situasi ini meningkatkan kekhawatiran global akan potensi meletusnya perang skala penuh di kawasan Timur Tengah.

Sejumlah negara seperti Australia dan Selandia Baru telah menyerukan de-eskalasi dan mendorong kembali jalur diplomasi. Namun, dengan meningkatnya intensitas serangan dan saling ancam, seruan damai dinilai belum cukup kuat meredam ketegangan.

Komentar