410 Warga Gaza Tewas di Lokasi Bantuan, PBB: Bisa Dianggap Kejahatan Perang

410 Warga Gaza Tewas di Lokasi Bantuan, PBB: Bisa Dianggap Kejahatan Perang


Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (HAM PBB) memperingatkan penggunaan senjata dalam distribusi makanan di Gaza dapat dianggap sebagai kejahatan perang. Lebih dari 410 warga sipil tewas akibat penembakan Israel saat berupaya meminta bantuan yang dioperasikan Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) dukungan Amerika Serikat dan Israel.

Pernyataan tersebut muncul di tengah meningkatnya kritik internasional terhadap model distribusi bantuan baru yang dioperasikan GHF. Berbicara pada jumpa pers di Jenewa, Selasa (24/6/2025), Juru Bicara Kantor HAM PBB Thameen al-Kheetan mengungkapkan sejak GHF beroperasi akhir Mei, sudah lebih dari 410 warga sipil tewas akibat penembakan pasukan Israel.

Al-Kheetan membenarkan bahwa jumlah korban tewas telah diverifikasi secara independen oleh PBB. “Masyarakat Gaza yang putus asa dan kelaparan terus menghadapi pilihan yang tidak manusiawi, yaitu mati kelaparan atau mengambil risiko dibunuh saat berusaha mendapatkan makanan,” katanya.

Ia menggambarkan sistem saat ini sebagai mekanisme bantuan kemanusiaan militeristik Israel dan menekankan konsekuensi yang mematikan bagi warga sipil. Pembatasan atau penghalangan akses terhadap bantuan tidak hanya membahayakan nyawa warga sipil, tetapi juga dapat merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional. 

“Persenjataan dalam bantuan makanan terhadap warga sipil merupakan kejahatan perang dan, dalam keadaan tertentu, dapat merupakan kejahatan lain menurut hukum internasional,” tandas Al-Kheetan.

Al-Kheetan tidak langsung menuduh Israel melakukan kejahatan perang. Ia menekankan tuduhan itu harus dibuktikan oleh pengadilan yang kompeten. Israel sendiri telah membantah semua tuduhan kejahatan perang di Gaza, dan sebaliknya menyalahkan kelompok perlawanan bersenjata atas jatuhnya korban sipil.

Hari Ini 40 Warga Gaza Tewas

Koresponden Al Mayadeen di Gaza melaporkan 40 warga Palestina tewas akibat serangan udara Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza sejak Selasa (24/6/2025) dini hari. Serangan tersebut menargetkan berbagai area, termasuk lingkungan pemukiman dan lokasi di mana para pengungsi dan warga sipil berkumpul. 

Sebanyak 25 warga Palestina tewas dan lebih dari 150 orang terluka ketika pasukan pendudukan menyerang kerumunan yang tengah menunggu bantuan kemanusiaan di dekat persimpangan Netzarim di Jalur Gaza bagian tengah. Serangan tersebut menyebabkan kepanikan meluas di antara warga sipil yang tengah menunggu bantuan.

Sumber medis di Rumah Sakit Al-Awda di al-Nuseirat mengonfirmasi bahwa fasilitas tersebut menerima 19 martir dan 146 orang terluka setelah penembakan yang menargetkan ratusan warga di Jalan Salah al-Din, selatan Wadi Gaza. 

Sumber tersebut menunjukkan bahwa sedikitnya 62 orang terluka berada dalam kondisi kritis, sehingga membebani infrastruktur medis yang sudah kewalahan. Tim penyelamat dan pertahanan sipil juga menemukan lima mayat dari bawah reruntuhan rumah yang hancur di lingkungan Al-Sabra, selatan Kota Gaza.

Komentar