UAH ‘International Super Series’ V 2025 Resmi Dibuka, Tawarkan Hadiah Hampir Rp200 Juta

UAH ‘International Super Series’ V 2025 Resmi Dibuka, Tawarkan Hadiah Hampir Rp200 Juta


Turnamen tenis meja bertaraf dunia, UAH International Super Series V 2025 resmi dibuka di Edutorium KH. Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Kamis (26/6/2025).

Ajang yang telah memasuki edisi kelima ini dibuka secara simbolis oleh penggagas sekaligus pendiri turnamen, Ustaz Adi Hidayat (UAH), dengan memukul bass drum yang dibawa oleh anggota TNI.

Pembukaan turnamen turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sumarno yang mewakili Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi, Rektor UMS Harun Joko Prayitno, serta perwakilan dari KONI dan federasi tenis meja.

Dalam sambutannya, Ustaz Adi Hidayat menyampaikan turnamen ini awalnya lahir dari inisiatif para pengurus remaja masjid. Menurutnya, semangat kebersamaan dan kontribusi positif dari komunitas masjid menjadi fondasi utama terselenggaranya ajang ini.

“Mungkin saya informasikan sedikit bahwa inisiator awal ini dari remaja atau DKM masjid. Awalnya DKM masjid, bagaimana DKM-DKM ini berkumpul, ingin memberikan kontribusi yang terbaik bagi bangsa dengan pandangan ide spiritual yang menyatukan,” ujar UAH.

UAH menegaskan turnamen ini bukan sekadar ajang olahraga, melainkan juga sarana untuk menyampaikan pesan perdamaian, kebersamaan, dan semangat nasionalisme melalui nilai-nilai sportivitas.

“Saya ingin memberikan pesan singkat saja. Yang pertama, event ini diselenggarakan untuk membangun harmoni, kedamaian, ketenteraman, kebersamaan yang berasal dari nilai-nilai sportivitas olahraga,” katanya.

UAH menyebut, di tengah dinamika geopolitik global yang tidak menentu, ia ingin menekankan kalau olahraga senantiasa membawa nilai-nilai yang menyatukan sekaligus tentram.

“Yang kedua kami ingin memberikan Penguatan bahwa seluruh nilai kedamaian, ketentraman dan kerukunan tadi lahir didasarkan pada fondasi nilai-nilai ke-Indonesiaan yang sangat kita cintai,” katanya.

Ia pun berharap turnamen ini bisa menjadi inspirasi dalam membangun semangat kebangsaan dan Indonesia Emas 2045.

“Saya berharap bukan turnamennya, bukan hadiahnya, bukan momennya. Tapi event ini saya harap bisa menyatukan semangat berbangsa dan bernegara, serta mengirim pesan ke dunia luar bahwa kedamaian, ketenteraman, dan kerukunan adalah yang paling esensial dalam kehidupan global,” tegasnya.

Lebih jauh, UAH juga mengungkap tahun ini kemungkinan menjadi edisi terakhir penyelenggaraan turnamen UAH Super Series di Indonesia. Ia menginginkan, ke depan, ajang yang digagasnya akan hadir secara global alias dipertandingkan di luar negeri.

UAH pun mempersilakan kontingen dari luar negeri yang hadir di edisi tahun ini untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah pada penyelenggaraan berikutnya, seiring rencana bergilirnya lokasi turnamen antarnegara.

Sebagai pengingat saja, UAH Super Series V ini diikuti oleh tujuh negara termasuk tuan rumah Indonesia. Adapun keenam negara lainnya adalah Singapura, Thailand, Vietnam, Korea Selatan, Hong Kong dan China.

Dalam kesempatan itu, UAH juga menepati janjinya terkait peningkatan hadiah turnamen. Tahun ini, hadiah untuk juara pertama dinaikkan menjadi 12.000 dolar AS, atau setara hampir Rp200 juta.

“Tahun lalu saya katakan hadiah tahun ini minimal 10 ribu dolar, dan alhamdulillah kita naikkan. Juara satu kita jadikan 12 ribu dolar Amerika. Juara dua, tiga sampai delapan seluruhnya ada hadiah, dan nanti ada partisipasi juga untuk yang lain,” kata UAH.

Komentar