Panggung politik Kota Big Apple semakin panas. Sosok Zohran Mamdani, calon wali kota New York dari Partai Demokrat, tak gentar mengumbar visinya yang bikin para ‘crazy rich‘ di kota yang tak pernah tidur itu sedikit bergidik: naikkan pajak orang-orang super kaya!
Ide ‘radikal’ ini ia lontarkan saat nongol di program kondang Meet the Press NBC, akhir Juni lalu. Di sana, Mamdani, yang dikenal dengan ideologi sosialisme demokratnya, membela mati-matian argumennya. Menurutnya, fokus pada isu-isu ekonomi harus jadi cetak biru alias model bagi Partai Demokrat ke depan. Sebuah tamparan halus bagi kemapanan yang selama ini mungkin terlalu sibuk dengan urusan lain.
Agenda Mamdani jelas: duit hasil pajak dari warga New York terkaya dan korporasi raksasa akan disulap jadi kebijakan ambisius. Apa saja? Mulai dari bus gratis, sampai upah minimum US$30 per jam! Ini jelas mimpi indah bagi banyak pekerja di kota yang biaya hidupnya selangit itu.
“Ini adalah kota terkaya di negara terkaya dalam sejarah dunia, namun satu dari empat warga New York hidup dalam kemiskinan, dan sisanya tampaknya terjebak dalam kondisi kecemasan,” ujar Mamdani dengan nada menohok.
Sebuah kalimat yang menampar muka realitas New York yang gemerlap tapi menyimpan jurang kesenjangan.
Lawan Tuduhan Trump, Bela Kelas Pekerja
Ketika ditanya soal tudingan Presiden AS Donald Trump –yang juga native New York– bahwa ia adalah seorang komunis, Mamdani tak bergeming. “Itu tidak benar,” bantahnya. Ia menuding Trump berusaha mengalihkan perhatian dari fakta bahwa dirinya berjuang untuk kelas pekerja, yang katanya jadi sasaran kampanye Trump tapi justru ‘dia khianati’. Jlebb! Sebuah serangan balik yang telak.
“Saya pikir orang-orang mulai memahami pemilihan ini,” kata Mamdani dengan percaya diri.
“Apa yang kami tunjukkan adalah bahwa dengan mengutamakan orang-orang pekerja, dengan kembali ke akar Partai Demokrat, kami sebenarnya memiliki jalan keluar dari momen ini di mana kami menghadapi otoritarianisme di Washington, D.C.” imbuh politikus muda yang belum lama ini sukses menumbangkan nama besar seperti Andrew Cuomo, eks Gubernur New York dari Partai Demokrat, di pemilihan pendahuluan.
Mamdani memang datang membawa napas segar, atau mungkin badai, ke kancah politik New York. Siapkah para ‘crazy rich‘ itu merogoh kocek lebih dalam demi perubahan yang ia janjikan? Hanya waktu yang akan menjawab. Tapi satu hal pasti, pertarungan di New York akan semakin menarik!