Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir mengaku cukup terenyuh mendengar kabar duka meninggalnya penyerang Liverpool, Diogo Jota, yang berpulang usai mengalami kecelakaan tragis.
Bagi Etho sapaan akrab Erick Thohir, peristiwa tersebut menjadi pengingat penting bagi seluruh pesepak bola, termasuk pemain Indonesia, untuk mempersiapkan masa depan sejak dini.
“Saya sebagai pecinta bola ya terenyuh dengan peristiwa itu,” ujar Etho saat ditemui jelang laga pembuka Piala Presiden 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Minggu (6/7/2025).
Ia menuturkan, banyak pemain Indonesia yang juga menghadapi situasi sulit, terutama dalam hal kesehatan dan kehidupan setelah pensiun. Karena itu, PSSI katanya melalui yayasan turut memberi dukungan dengan menyediakan asuransi dan bantuan medis.
“Banyak juga pemain tim nasional kita juga yang sulit. Karena itu yayasan PSSI juga banyak bantu mereka semua dengan asuransi kesehatan, kemarin ada operasi jantung dan lain-lainnya,” ungkapnya.
Lebih jauh, Etho menekankan pentingnya edukasi kepada para pemain soal pengelolaan keuangan dan persiapan masa depan. Menurutnya, kisah tragis seperti yang menimpa Jota menjadi peringatan bahwa karier sepak bola bisa berakhir sewaktu-waktu.
“Ya itulah bagaimana pemain-pemain sendiri mesti siap-siap ketika masih berkarier dan sesudah berkarier ya menabung gitu. Karena kita enggak tahu, peristiwa Diogo Jota itu kan bisa terjadi juga amit-amit ya. Jadi para pemain sejak awal diberikan edukasi untuk benar-benar menabung lah,” tegasnya.
Ketika ditanya apakah akan ada penghormatan khusus atau tribut untuk Diogo Jota dalam rangkaian Piala Presiden 2025, Erick menjawab diplomatis.”Waduh saya nggak tahu saya. Ya, mungkin ya berduka cita, tapi apakah itu bagian dari sejarah sepak bola Indonesia, kan agak berjarak ya,” lanjut dia.
Sebelumnya, Diogo Jota dilaporkan meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di Spanyol, Kamis (3/7/2025).
Dikutip Daily Mail, pemain berkebangsaan Portugal itu mengalami kecelakaan bersama sang adik, Andre, tepatnya di wilayah Zamora.
Kendaraan yang ditumpangi Jota dan adiknya, terbakar hebat hingga keduanya tak selamat dalam peristiwa tersebut.
Kecelakaan Jota terjadi di jalan tol A-52, dekat Palacios de Sanabria, saat mobil yang ditumpanginya bersama kakaknya, Andre, kehilangan kendali dan terperosok ke luar jalan sebelum terbakar hebat.