Alasan Takeyuki Oya Tinggalkan Jepang dan Pilih Bantu Liga 1 Indonesia

Alasan Takeyuki Oya Tinggalkan Jepang dan Pilih Bantu Liga 1 Indonesia


PT Liga Indonesia Baru (LIB) membuat gebrakan besar dengan menunjuk Takeyuki Oya, mantan petinggi J.League, sebagai General Manager Competition & Operation. Langkah ini merupakan bagian dari upaya transformasi untuk meningkatkan kualitas kompetisi Liga 1.

Pengumuman resmi disampaikan Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, dalam konferensi pers bersama Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, di Jakarta, Senin (7/7/2025).

Ferry menyatakan bahwa perekrutan Oya merupakan bagian dari langkah besar dalam proses transformasi dan perbaikan sistem kompetisi Liga 1.

“Kalau ditanya kenapa kami memilih Oya-san, jawabannya karena kami dalam proses transformasi. Kami tidak alergi terhadap perubahan ke arah yang lebih baik. J.League adalah salah satu liga terbaik di Asia, bahkan dunia, dan ini kesempatan penting untuk transfer pengetahuan,” kata Ferry.

Menurut Ferry, proses negosiasi dengan Oya tidaklah singkat. PT LIB sudah menjajaki kerja sama ini sejak dua tahun lalu.

“Negosiasinya sudah lama sekali, bahkan hampir dua tahun. Tahun lalu sempat mengerucut, tapi beliau masih banyak tugas di J.League. Baru awal tahun ini ada komitmen konkret. Januari-Februari kami intens berkomunikasi, dan akhirnya beliau resmi bergabung dengan kami,” jelas Ferry.

Setelah menyelesaikan transisi di J.League dan melakukan overlapping dengan penggantinya, Takeyuki Oya akhirnya mendapat restu untuk memulai tugas baru di Indonesia.

“Secara umum, lingkup kerja Oya akan banyak menyentuh sistem operasi di liga, terutama yang memerlukan transformasi menyeluruh agar kompetisi lebih efisien dan profesional,” ujarnya.

Takeyuki Oya sendiri mengungkapkan alasan di balik keputusannya meninggalkan Jepang setelah 16 tahun dan memilih bergabung dengan PT LIB. Menurutnya, ada dua alasan utama.

“Pertama adalah potensi besar yang dimiliki Indonesia. Negara ini punya populasi besar dan kecintaan yang luar biasa terhadap sepak bola. Ada banyak kesempatan dari potensi tersebut,” ujar Oya.

Alasan kedua, kata Oya, adalah komitmen nyata dari para pemimpin sepak bola Indonesia.

“Saya bicara dengan beberapa negara lain di Asia Tenggara. Tapi hanya Indonesia yang orang-orangnya benar-benar berkomitmen untuk pengembangan sepak bola. Komitmen Pak Erick dan Pak Ferry sangat menginspirasi saya,” jelasnya.

Takeyuki Oya memiliki pengalaman selama 16 tahun di J.League, termasuk sebagai General Manager Media Promosi, Departemen Bisnis Internasional, dan GM Bisnis Global J.League.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyambut positif kedatangan Takeyuki Oya. Menurutnya, langkah ini sejalan dengan komitmen transformasi yang ia gaungkan sejak awal menjabat.

“Ini luar biasa, ada terobosan di mana LIB memastikan liga berjalan secara profesional, transparan, dan baik,” ujar Erick.

Ia menilai Oya bisa berperan penting dalam reformasi kompetisi Indonesia, sebagaimana kontribusi Yoshimi Ogawa yang kini menjadi Wakil Ketua Komite Wasit PSSI.

“Pengalaman Oya 16 tahun di J.League menunjukkan dia percaya bahwa Liga Indonesia bisa diperbaiki, seperti Ogawa yang percaya sistem perwasitan di Indonesia bisa ditingkatkan,” ucap Erick.

“Saya berterima kasih kepada Pak Ferry. Ini terobosan luar biasa. Dari perbaikan kalender timnas, implementasi VAR, kerja sama perwasitan, dan kini LIB mendatangkan GM dengan rekam jejak impresif dari J.League. Ini sinyal positif bagi sepak bola kita,” tutupnya.

Komentar