Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan 10 persen kepada negara mana pun yang mendukung ‘kebijakan anti-Amerika’ kelompok BRICS. (Foto: Associated Press/Julia Demaree Nikhinson)
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com
Presiden RI Prabowo Subianto tidak ‘omon-omon’ soal dirinya akan turun tangan langsung, dalam menegosisasikan tarif resiprokal 32 persen yang sebelumnya diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, beberapa waktu lalu.
Campur tangan Prabowo langsung membuahkan hasil, sudah ada kesepakatan tarif baru oleh dua negara. Kabar ini disampaikan Trump dalam unggahannya di Truth Social, Selasa (15/7/2025). Meski demikian, ia belum bisa memberikan detail hasil kesepakatan tersebut.
“Kesepakatan luar biasa, untuk semua pihak, baru saja tercapai dengan Indonesia. Saya langsung berurusan dengan Presiden mereka yang sangat dihormati,” tulis Trump dalam unggahan tersebut.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan rencana Presiden RI prabowo Subianto untuk bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, guna bernegosiasi soal tarif resiprokal 32 persen untuk produk Indonesia, akan berlaku per 1 Agustus.
“Ada (rencana bertemu langsung), tapi saya belum bisa memastikan kapan,” kata Prasetyo kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (11/7/2025).
Akan tetapi, Prasetyo mengatakan, belum ada jadwal pasti pertemuan kedua pimpinan negara tersebut. Ia juga tidak bisa memastikan apakah pertemuan keduanya bisa terwujud ketika negosiasi masih berlangsung. “Sebagai sebuah upaya tentu ada (keinginan). Tapi belum dipastikan untuk akan adanya pertemuan dengan Presiden Trump,” ucapnya.
Diketahui, Trump sempat mengumumkan akan mengenakan tarif perdagangan sebesar 32 persen terhadap barang-barang Indonesia yang dikirimkan ke AS per Agustus 2025. Namun, tarif ini terpisah dari tarif sektoral yang sebelumnya telah ditetapkan.
“Mulai 1 Agustus 2025, kami akan mengenakan tarif kepada Indonesia hanya sebesar 32 persen pada setiap dan semua produk Indonesia yang dikirim ke Amerika Serikat, terpisah dari semua tarif sektoral. Barang yang dikirim ulang untuk menghindari tarif yang lebih tinggi akan dikenakan tarif yang lebih tinggi tersebut,” tulis Trump dalam surat yang ditujukan untuk Presiden Prabowo Subianto, dikutip Truthsocial, Selasa (8/7/2025).
Gedung Putih menanggap, tarif sebesar 32 persen ini lebih rendah dari yang seharusnya ditetapkan untuk menutup defisit perdagangan antara AS dan Indonesia. Di sisi lain, ada satu cara agar Indonesia tidak dikenakan tarif: perusahaan-perusahaan Indonesia dibangun atau berproduksi di AS.
“Pada kenyataannya, kami akan melakukan segala yang mungkin untuk mendapatkan persetujuan dengan cepat, profesional, dan rutin – Dengan kata lain, dalam hitungan minggu,” tegas Trump.