Usai Copot Mochizuki, PSSI Tunjuk Joko Susilo jadi Caretaker Pelatih Garuda Pertiwi

Usai Copot Mochizuki, PSSI Tunjuk Joko Susilo jadi Caretaker Pelatih Garuda Pertiwi

PSSI melakukan perombakan dari jajaran pelatih Timnas Putri Indonesia pasca-mencopot Satoru Mochizuki dari kursi pelatih kepala Garuda Pertiwi. Kini posisi sang pelatih digantikan sementara oleh Joko Susilo.

Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Executive Committe (Exco) PSSI, Vivin Cahyani pada Rabu (16/7/2025). Vivin mengatakan, nantinya sang caretaker bakal mengemban peran sebagai Pelatih Kepala dalam menghadapi Kejuaraan Piala AFF atau ASEAN Womens Championship 2025

“Karena kami belum menemukan pelatih kepala, maka kita sudah tetapkan coach Joko Susilo untuk jadi pelatih interim untuk mengisi posisi ini,” ujar Vivin.

Ajang Piala AFF atau ASEAN Women’s Championship sendiri akan digelar bulan depan di Vietnam. Di ajang tersebut, Indonesia tergabung di Grup A bersama Vietnam, Thailand, dan Kamboja.

“Tentunya kami melihat di Piala AFF ini persaingan cukup ketat dan kami fokuskan pemain-pemain kita untuk main di AFC karena itu pra kualifikasi Piala Dunia. Kami putuskan disitu bukan mengecilkan AFF tapi dengan talent yang banyak di usia muda akhirnya kami putuskan fokus di Piala AFC U-19,” bebernya.

Dalam rangka menghadapi agenda kompetisi internasional yang padat dan strategis, PSSI kata Vivin juga melakukan perubahan signifikan dalam struktur kepelatihan Tim Nasional Sepak Bola Putri Indonesia.

Selain mencopot Satoru Mochizuki dari posisi pelatih kepala dan mengangkatnya sebagai Technical Advisor Timnas Putri Indonesia, PSSI juga melakukan perombakan pada struktur kepelatihan Garuda Pertiwi di kelompok usia.

Kini, Timo Scheunemann ditunjuk sebagai Pelatih Kepala Timnas Putri U-16, yang akan berlaga di Piala AFF U-16 di Solo.

Lalu, Akira Higashiyama dipercaya memimpin Timnas Putri U-20, untuk persiapan Kualifikasi Piala Asia 2026 yang akan berlangsung di Myanmar.

“Coach Mochizuki memiliki pengalaman dan rekam jejak yang kami nilai, dan dipercaya dapat lebih berkontribusi dalam membangun pola pembinaan dan sistem permainan berkelanjutan bagi Timnas Putri,” ujar Vivin.

Dengan jadwal kompetisi yang hampir bersamaan, mulai dari Piala AFF U-16, Piala ASEAN Senior, hingga Kualifikasi Piala Asia U-20 2026, tim pelatih akan bergerak cepat untuk memastikan seluruh skuad siap berlaga dengan performa optimal.

PSSI juga menekankan pentingnya pemisahan struktur kepelatihan, terutama mengingat waktu pelaksanaan Piala AFF Putri Senior berdekatan dengan ajang U-19.

“Pemisahan tim pelatih ini penting agar persiapan masing-masing tim dapat berjalan optimal. Baik tim senior maupun U-19 harus mendapatkan pendampingan maksimal,” tambah Vivin.

Komentar