Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Humas Setwapres)
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com
Pernyataan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka baru-baru ini lumayan bikin heboh. Katanya, parfum mewah sekelas Louis Vuitton (LV) dan Gucci dibuat dari kemenyan. Sontak, publik bertanya-tanya, benar tidak, ya?
“Ibu-ibu yang pakai parfum LV, Gucci dan lain-lain itu dari kemenyan loh,” celetuk Gibran.
Mas Wapres pun melanjutkan, “Saya pernah bicara itu masalah hilirisasi kemenyan, banyak yang ketawa. Kemenyan buat dukun, salah. Kemenyan itu sama berharganya dengan nikel.”
Di Indonesia, kemenyan memang akrab dengan hal-hal mistis atau tradisi. Tapi di dunia parfum, kemenyan atau frankincense dikenal sebagai bahan aromatik yang wanginya hangat, kaya, dan bernuansa oriental. Lantas, apakah LV dan Gucci benar-benar memakainya? Yuk, kita bedah faktanya!
Louis Vuitton: Tanpa Jejak Kemenyan
Melongok situs resmi Louis Vuitton, di bagian ‘Atlas of Perfumes’, master perfumer Jacques Cavallier-Belletrud membocorkan rahasia di balik aroma khas mereka. Bahan-bahan alami seperti magnolia, osmanthus, tuberose, jasmine sambac, iris, dan cedarwood jadi bintang utamanya.
LV juga jago dalam teknik ekstraksi modern untuk mengoptimalkan wangi bunga dan kayu kelas wahid dari berbagai penjuru dunia. Namun, setelah telusur sana-sini di katalog parfum Louis Vuitton, termasuk koleksi lengkap di situs resminya, tak ada satu pun yang menyebut frankincense atau kemenyan sebagai bahan baku.
Fokus utama komposisi parfum LV lebih ke aroma floral, woody, fruity, dan leather. Singkatnya, klaim bahwa parfum Louis Vuitton terbuat dari kemenyan itu tidak benar. Mereka lebih mengedepankan kemewahan dari bahan alami berkualitas tinggi, bukan dari jenis resin seperti frankincense.
Parfum Gucci: Ada tapi tidak Semua
Nah, cerita berbeda datang dari Gucci. Berdasarkan informasi dari situs database parfum Fragrantica, beberapa varian parfum Gucci memang mengandung kemenyan.
Contohnya, Gucci Intense Oud Eau de Parfum. Parfum ini gamblang mencantumkan olibanum (nama lain frankincense) sebagai salah satu bahan aromatik utamanya.
Parfum ini terkenal dengan aroma oriental woody yang pekat dan hangat, perpaduan sempurna dari oud, amber, leather, dan tentu saja, frankincense. Kandungan kemenyannya memberikan karakter smoky dan resinous yang khas, pas untuk pecinta parfum dengan kesan eksotis dan mendalam.
Tapi perlu dicatat, tidak semua parfum Gucci mengandung kemenyan. Hanya lini khusus, seperti seri Intense Oud, yang memanfaatkannya. Jadi, meski benar Gucci pakai frankincense, bukan berarti semua parfum Gucci ‘terbuat dari kemenyan’ secara keseluruhan.
Tren Parfum Mewah: Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan
Baik Louis Vuitton maupun Gucci kini kian melirik tren parfum berkelanjutan. Mengutip laporan dari Digiday, rumah mode mewah ini mulai beralih ke bahan-bahan alami yang bisa dilacak asal-usulnya, serta teknik produksi yang lebih ramah lingkungan.
Jika pun menggunakan bahan seperti frankincense, merek besar ini memastikan pasokannya berasal dari sumber yang etis dan lestari. Tren ini sekaligus menunjukkan bahwa penggunaan bahan seperti kemenyan bukan lagi sekadar elemen tradisional, tapi bagian dari upaya menghadirkan kemewahan yang bertanggung jawab.
Jadi, benarkah parfum LV dan Gucci terbuat dari kemenyan? Pernyataan Mas Wapres Gibran bisa dibilang setengah benar: memang ada parfum mewah yang mengandung kemenyan, tapi tidak semuanya, dan tidak berarti parfum tersebut sepenuhnya ‘terbuat dari kemenyan’.
Bagaimana menurut Anda, apakah penting untuk tahu detail kandungan parfum favorit Anda?