Pebulu tangkis tunggal putra Alwi Farhan saat menghadapi wakil Taiwan Lee Chia Hao pada babak pertama BWF World Tour Super 750 Japan Open 2025 di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Selasa (15/7/2025). (Foto: Antara/HO-PBSI)
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com
Pelatih tunggal putra Indonesia, Indra Wijaya membeberkan sejumlah evaluasi terhadap anak asuhnya, Alwi Farhan usai tampil di Japan Open 2025.
Langkah Alwi Farhan di ajang Super 750 itu harus terhenti di babak 16 besar. Ia tumbang dari pemain muda Prancis, Alex Lanier, dalam pertarungan tiga gim, 21-14, 15-21, 18-21.
Kekalahan ini sekaligus mengakhiri perjuangan wakil tunggal putra Indonesia di turnamen level BWF Super 750 tersebut.
“Kalau melihat penampilan Alwi di Japan Open saya cukup puas, tapi memang dari segi non teknisnya yang masih ada kendala,” ucap Indra dalam keterangan resminya, dikutip di Jakarta, Minggu (20/7/2025).
Indra menegaskan masih banyak aspek yang perlu diperbaiki Alwi, yang kini menjadi tulang punggung tunggal putra Pelatnas, pasca-hengkangnya Jonatan Christie dari Cipayung.
Salah satu yang disoroti Indra adalah kematangan Alwi dalam mengatasi tegangan dan sejumlah problem di lapangan.
“Bagaimana mengatasi ketegangan, bagaimana me-manage permasalahan yang terjadi di lapangan dia belum matang. Tapi dari segi lainnya saya lihat cukup bagus,” ujar Indra.
Ia pun berharap Alwi bisa menunjukkan perkembangan di turnamen berikutnya, termasuk saat tampil di China Open 2025 mendatang.
“Di China Open, untuk Alwi tentunya saya mau lihat proses kematangannya, permainannya bisa keluar konsisten,” ucapnya.
Selain Alwi, Indra juga menaruh harapan kepada Anthony Sinisuka Ginting yang diharapkan segera menemukan kembali sentuhan terbaiknya. Maklum, Ginting tercatat sudah enam bulan absen, dan baru comeback lagi pada ajang Japan Open 2025.
“Memang ada sedikit touch dan feeling pukulan juga suasana turnamen yang belum ketemu. Itu wajar sekali,” kata dia.
“Saya apresiasi comeback-nya Ginting, dia dengan menjalani hari ke hari dari penyembuhan, penguatan, kembali latihan normal dan akhirnya kembali ke turnamen tidak mudah,” ujarnya lagi.