Kondisi rumah yang telah hangus terbakar di Jalan Kutilang, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (19/7/2025). (Foto: Antara).
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com
Sekretaris Komisi A DPRD Provinsi Jakarta Mujiyono meminta Pemerintah Provinisi DKI Jakarta memperkuat sistem pencegahan dan respons dini kebakaran di Ibu Kota.
Dalam dua hari, Jakarta dilanda kebakaran hebat yang menghanguskan ratusan rumah, hingga merenggut korban jiwa.
“Pertama-tama, kami di Komisi A DPRD DKI Jakarta menyampaikan duka dan keprihatinan mendalam atas insiden kebakaran yang kembali menelan korban jiwa,” kata dia, Minggu(20/7/2025).
Menurut Mujiyono, kebakaran di Jakarta bukan sekadar akibat korsleting atau kelalaian. Namun, peristiwa itu mencerminkan kompleksitas masalah urban seperti kepadatan permukiman, buruknya instalasi listrik, minimnya edukasi kebakaran, hingga belum meratanya sarana pemadam kebakaran.
Komisi A DPRD telah memberikan rekomendasi Pemprov Jakarta segera memperluas pembangunan pos pemadam di wilayah-wilayah padat penduduk dan kawasan rawan kebakaran.”Saat ini pos pemadam baru sekitar 170-an dari idealnya satu pos pemadam di setiap kelurahan (total kelurahan di Jakarta ada 267),” kata dia.
Selain itu, Mujiyono juga menyoroti kasus korsleting listrik yang sering menjadi penyebab kebakaran. Menurut dia, perlu dilakukan pencegahan oleh instansi terkait agar hal itu tidak melulu terjadi.
“Razia gabungan Gulkarmat, PLN dan kelurahan harus diadakan secara berkala untuk memeriksa dan memberikan pemahaman atas bahaya instalasi listrik yang tidak memenuhi standar,” kata dia.
Pemprov Jakarta juga harus meningkatkan edukasi untuk mencegah kebakaran. Hal itu dinilai penting agar masyarakat bisa tahu langkah yang mesti dilakukan ketika terjadi kebakaran.
Diketahui, kebakaran yang terjadi di wilayah Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, pada Sabtu (19/7/2025) menyebabkan 27 orang atau 10 KK terdampak. Selain itu, terdapat empat anak meninggal akibat kebakaran tersebut.
Sementara pada Minggu, kebakaran kembali terjadi tepatnya di wilayah Kelurahan Muara Baru, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, dan Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.