Hadapi Tarif Trump, RI Bisa Contoh Strategi Vietnam yang Kuasai Perang Dagang 2019

Hadapi Tarif Trump, RI Bisa Contoh Strategi Vietnam yang Kuasai Perang Dagang 2019

Clara Medium.jpeg

Senin, 21 Juli 2025 – 14:36 WIB

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance, Ester Sri Astuti. (Foto: Gatra)

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance, Ester Sri Astuti. (Foto: Gatra)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Ester Sri Astuti membeberkan strategi yang dapat dilakukan Indonesia dalam menghadapi tarif impor Preside Amerika Serikat, Donald Trump sebesar 19 persen. Dia mengatakan Indonesia dapat memperluas pasar ekspor tak hanya di Amerika Serikat, melainkan juga di negara China.

“Kebijakan Trump ini sebenarnya pasar produk Indonesia yang terbesar itu di China kita juga bisa melirik pasar negara lain misalnya di Uni Eropa,” ujar Ester saat diskusi public ‘Tarif Amerika Turun, Indonesia Bakal Untung?’, Jakarta, Senin (21/7/2025).

Ester menjelaskan, dalam menghadapi tarif impor ini Indonesia tak bisa hanya bergantung pada satu pasar saja. Dia juga mengatakan Indonesia harus memperluas investasi dengan negara lain.

“Strategi tarif Trump ini kita harus melakukan ekspansi dari perdagangan artinya diversivikasi pasar sehingga akan mengurangi ketergantungan pada satu pasar aja,” kata dia.

“Kemudian memperluas kerja sama ekonomi dan menciptakan iklim investasi yang kondusif dan lebih banyak investasi. Artinya memperbanyak variasi produk ekspor jadi tidak hanya itu itu saja yang dikirim atau diekspor tapi bisa produk ekspor lainnya,” tambah dia.

Dia mencontohkan, strategi untuk memperbanyak variasi ekspor sudah dilakukan oleh negara Vietnam saat perang dagang pertama tahun 2019. Dia menyebut, bahwa dampak perang dagang menguntungkan Vietnam.

“Strategi ini juga sudah dilakukan oleh Vietnam, makanya vietnam pada perang dagang pertama tahun 2019 menjadi winner, menjadi negara yang mendapat keuntungan dari perang dagang pada saat itu,” jelas dia.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump resmi mengumumkan penurunan tarif impor bagi barang dari Indonesia menjadi 19 persen, lebih rendah dari angka sebelumnya yang dipatok 32 persen.

Keputusan ini disampaikan Trump sebagai bagian dari kesepakatan dagang bilateral.

“Mereka akan membayar 19 persen dan kami tidak akan membayar apapun… kami akan memiliki akses penuh ke Indonesia, dan kami memiliki beberapa kesepakatan yang akan diumumkan,” tegas Trump, Selasa (15/7/2025) waktu setempat, seperti dikutip dari Reuters.

Topik
Komentar

Komentar