Sepakat dengan Presiden, Ketua DPR Sebut Beras Oplosan adalah Pengkhianatan terhadap Negara

Sepakat dengan Presiden, Ketua DPR Sebut Beras Oplosan adalah Pengkhianatan terhadap Negara

Reyhaanah Medium.jpeg

Kamis, 24 Juli 2025 – 11:12 WIB

Ketua DPR RI Puan Maharani bersama Wakil Ketua DPR Saan Mustopa (kiri), dan Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal saat memberikan keterangan persnya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (15/7/2025).(Foto: inilah.com/Reyhaanah Asya)

Ketua DPR RI Puan Maharani bersama Wakil Ketua DPR Saan Mustopa (kiri), dan Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal saat memberikan keterangan persnya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (15/7/2025).(Foto: inilah.com/Reyhaanah Asya)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti serius skandal beras premium oplosan yang tengah ramai dibicarakan. Ia mengatakan temuan ini bukan hanya merugikan konsumen dari sisi ekonomi, tetapi juga mencoreng etika perdagangan dan semakin menekan hidup masyarakat yang terdampak inflasi dan lonjakan harga bahan pokok.

“Praktik curang seperti ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap rakyat. Saat daya beli masyarakat sedang menurun, mereka justru dihadapkan pada manipulasi mutu pangan yang sangat merugikan,” kata Puan, dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (24/7/2025).

Dia menyebut nilai kerugian dari tindakan ini merupakan pertanda adanya celah dalam tata kelola distribusi pangan nasional, khususnya untuk komoditas strategis seperti beras.

“Lebih dari sekadar kerugian finansial, skandal ini telah memukul pedagang kecil yang sebetulnya menjadi korban rantai distribusi yang tidak transparan. Mereka menjual produk dengan niat baik, tapi justru ikut menanggung dampaknya karena mutu produk tidak sesuai label,” tuturnya.

Untuk itu, Puan mendorong adanya langkah konkret dan terukur dari pemerintah melalui kementerian dan lembaga terkait agar keadilan ekonomi dalam sektor pangan dapat diwujudkan. Ia juga meminta negara hadir secara aktif melindungi konsumen dan pelaku usaha kecil.

“Pemerintah dan lembaga penegak hukum perlu segera mengambil langkah-langkah konkret. Jangan biarkan konsumen dan pedagang kecil jadi korban,” tegas Puan.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto murka di hadapan publik, usai dapat laporan pemeriksaan sejumlah produsen beras seperti Wilmar Group, Food Station Tjipinang dan lainnya, oleh kepolisian, terkait praktik oplos beras.

Prabowo menekankan kasus beras oplosan adalah pengkhianatan negara. Ia menyebut para pelaku sengaja melakukan tindak pidana tersebut karena tidak ingin melihat Indonesia maju.

“Ini saya sampaikan di acara yang penting ini karena disini banyak bupati, banyak gubernur, yang hadir ribuan kepala desa, saya anggap ini adalah pengkhianat kepada bangsa dan rakyat. Ini adalah upaya untuk membuat Indonesia terus lemah, terus miskin,” kata Prabowo, Senin (21/7/2025).

Dengan tegas dia menyatakan tidak akan menoleransi para pelaku. Jaksa Agung ST Burhanuddin serta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diperintahkan untuk mengusut tuntas kasus beras oplosan. Ia juga meminta mereka untuk menindak para pelaku.

Prabowo juga memberikan dua pilihan kepada para pelaku. Pertama, mereka diminta untuk mengembalikan kerugian negara sebanyak Rp100 triliun. Kedua, jika mereka tidak bisa mengembalikan, maka Prabowo mengancam akan menutup penggilingan tempat beras oplos diproduksi.

“Kalau mereka kembalikan Rp100 triliun itu, oke. Kalau tidak, kita sita itu penggiling-penggiling padi yang brengsek itu,” paparnya.

Topik
Komentar

Komentar