Indonesia Harus Dorong ASEAN Damaikan Thailand-Kamboja soal Sengketa Wilayah Perbatasan

Indonesia Harus Dorong ASEAN Damaikan Thailand-Kamboja soal Sengketa Wilayah Perbatasan

Reyhaanah Medium.jpeg

Sabtu, 26 Juli 2025 – 13:34 WIB

Anggota Komisi I DPR RI, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin. (Foto: dpr.go.id)

Anggota Komisi I DPR RI, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin. (Foto: dpr.go.id)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin menyerukan penyelesaian damai melalui peran aktif ASEAN sebagai organisasi kawasan buntut perang yang terjadi antara Thailand dan Kamboja di sepanjang perbatasan.

“Karena penyebabnya soal perbatasan, saya menyarankan sebaiknya kedua kepala negara, Kamboja dan Thailand, segera diundang oleh Ketua ASEAN, yaitu Malaysia. Sekretariat ASEAN perlu difungsikan untuk memediasi dan mendamaikan kedua pihak secara regional,” ujar Hasanuddin seperti dikutip, Sabtu (26/7/2025).

Lebih lanjut, ia juga mendorong agar ASEAN mempertimbangkan untuk menggelar pertemuan tingkat tinggi jika situasi tidak segera mereda.

“Jika diperlukan, ASEAN harus mengadakan pertemuan khusus di tingkat kepala negara untuk menyelesaikan sengketa ini secara damai dan konstruktif,” tegasnya.

Menurut Hasanuddin, pendekatan damai melalui ASEAN sangat penting untuk menjaga kohesi internal organisasi tersebut. Ia menekankan masalah antarnegara ASEAN harus diselesaikan oleh ASEAN sendiri.

“Ini penting untuk menjaga keutuhan dan kredibilitas ASEAN dalam menghadapi tantangan kawasan,” sambungnya.

Tidak hanya itu, ia juga menegaskan Indonesia harus memiliki tanggung jawab moral dan strategis untuk ikut berperan dalam proses perdamaian.

“Sebagai negara besar dan berpengaruh di ASEAN, Indonesia dapat memainkan peran penting dalam menjembatani komunikasi antara Kamboja dan Thailand. Baik melalui diplomasi bilateral maupun dalam kerangka ASEAN,” jelas dia.

Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi memastikan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Thailand maupun Kamboja dipastikan aman dan termonitor menyusul konflik bersenjata di perbatasan kedua negara yang memanas.

Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri akan terus memperbarui data-data WNI yang berada di daerah konflik tersebut.

“Kemarin kami sudah langsung berkoordinasi dengan Kemenlu untuk memastikan bahwa saudara-saudara kita yang tinggal di sana aman dan termonitor, termasuk menyiapkan mitigasi-mitigasi,” kata Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, dikutip Sabtu (26/7/2025).

Mengenai sikap Indonesia terhadap konflik bersenjata tersebut, Prasetyo memastikan pemerintah tetap berusaha untuk netral. Menurutnya, pemerintah juga menghindari penyampaian pendapat yang bersifat politik serta memberatkan salah satu pihak.

“Ya, satu tentunya kita sebisa mungkin menghindari untuk kita menyampaikan pendapat yang itu berkenaan dengan politik atau kejadian di negara yang lainnya, kebijakan-kebijakan politik itu,” ujarnya.

Prasetyo menuturkan Indonesia berharap eskalasi Kamboja-Thailand bisa rendam. Sebab, konflik yang terjadi antara keduanya tentu akan menimbulkan dampak bagi dunia.
 

Topik
Komentar

Komentar