Ketua Umum PSSI Erick Thohir belum memastikan siapa yang akan menangani Timnas Indonesia U-23 pada ajang SEA Games 2025 yang akan digelar di Thailand pada akhir tahun mendatang. Meski nama Indra Sjafri banyak disebut-sebut, Erick menegaskan belum ada keputusan resmi dari federasi.
“Kalau ditanya apakah PSSI sudah memutuskan Coach Indra? Belum,” ujar Erick dalam jumpa pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (31/7/2025).
Indra Sjafri sebelumnya sukses membawa Garuda Muda meraih medali emas di SEA Games 2023 di Kamboja, menghentikan penantian 32 tahun Indonesia di ajang tersebut. Namun, meski dianggap sebagai kandidat kuat, Erick masih menahan diri untuk menyebut nama.
“Saya sudah sampaikan bahwa kita jangan melupakan pahlawan. SEA Games itu 32 tahun kita menangkan dengan Coach Indra. Jadi kita harus hormati beliau,” lanjut Erick.
Tunggu Hasil Kualifikasi Piala Asia U-23 2026
Menurut Erick, PSSI akan mengumumkan pelatih untuk SEA Games setelah berakhirnya babak kualifikasi Piala Asia U-23 2026, yang akan digelar pada September mendatang di Sidoarjo. Saat ini, skuad U-23 masih dilatih Gerald Vanenburg dan dipersiapkan untuk menghadapi Korea Selatan, Laos, dan Makau di Grup J.
“Tim ini diprioritaskan untuk fokus AFC U-23 dulu, satu-satu. Kan September main juga,” ucap Erick.
Ia menambahkan, keputusan terkait komposisi tim SEA Games akan didasarkan pada evaluasi usai kualifikasi, termasuk kemungkinan penambahan atau pengurangan pemain dari skuad saat ini.
“Setelah kita review, dengan tambahan pemain atau kurang pemain, nanti kita lihat, apakah tim ini juga yang kita berangkatkan ke SEA Games atau tidak,” imbuhnya.
Komposisi Tim Bisa Berubah
Pernyataan Erick memberi sinyal bahwa Timnas SEA Games kemungkinan tidak akan identik dengan skuad Piala AFF U-23 2025 yang baru saja menempati posisi runner-up. Peninjauan akan dilakukan berdasarkan performa tim di turnamen sebelumnya dan kesiapan menghadapi tantangan multi-event.
Hingga kini, belum ada kejelasan apakah Coach Indra akan kembali dipercaya. Namun, menghormati jasa masa lalu belum tentu menjadi jaminan untuk masa depan.