Luhut Calon Tunggal Ketua Umum PB PASI 2025-2029, Ini Kata Atlet Hendro Yap

Luhut Calon Tunggal Ketua Umum PB PASI 2025-2029, Ini Kata Atlet Hendro Yap


Tak ada lawan, tak ada persaingan. Luhut Binsar Pandjaitan kembali maju sebagai calon tunggal Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) periode 2025–2029. Satu-satunya nama yang lolos verifikasi ini otomatis mengarah pada satu kesimpulan: atletik Indonesia tampaknya belum bisa lepas dari Luhut.

Fenomena ini turut disorot oleh atlet jalan cepat nasional, Hendro Yap. Dalam pernyataannya kepada Inilah.com, Sabtu (2/8/2025), Hendro buka-bukaan soal mengapa hanya Luhut yang berani maju.

“Untuk masalah calon ketua, kenapa hanya Pak Luhut, saya rasa tidak mudah menjadi figur kepala atau pemimpin untuk cabang olahraga atletik. Masalahnya cukup banyak dan kompleks. Tidak semua orang paham dengan dunia atletik,” ujar Hendro.

Menurutnya, kompleksitas dan tantangan besar di balik pengelolaan atletik nasional membuat banyak tokoh akhirnya mundur sebelum benar-benar terjun. Salah satu nama besar yang sempat disebut ingin maju adalah Ketua DPR RI, Puan Maharani. Namun, menurut Hendro, nama-nama itu mundur setelah mengetahui rumitnya dunia atletik.

“Seperti kemarin sebelum Pak Luhut terpilih sebagai ketua, sempat ada beberapa kandidat, termasuk dari DPR seperti Bu Puan dan lainnya. Tapi mundur, karena setelah tahu, ternyata atletik itu bukan cuma satu orang di nomor 10.000 meter atau 5.000 meter,” jelasnya.

Atletik, lanjut Hendro, adalah cabang olahraga yang sangat luas. “Nomornya banyak sekali, setiap nomor punya pelatih masing-masing, harus ada psikolog, dan sebagainya. Banyak yang kaget melihat kebutuhan dananya juga besar,” ungkapnya.

Karena itu, Hendro menilai hanya Luhut yang saat ini punya kapasitas dan keberanian untuk menjalankan organisasi sebesar PB PASI. “Kalau bukan Pak Luhut, tidak mungkin bisa jalan cabang olahraga atletik,” tegasnya.

Ia pun mengakui banyak kemajuan yang terjadi sejak Luhut menjabat, termasuk hadirnya pusat pelatihan nasional di Pangalengan, Bandung, yang menurutnya belum pernah diwujudkan di era Bob Hasan.

“Setelah Pak Bob lengser, kami enggak punya warisan apapun. Enggak punya lapangan, enggak punya peralatan. Baru setelah Pak Luhut masuk, mulai ada perubahan,” ujarnya.

Namun Hendro tak menutup mata, masih ada pekerjaan rumah yang perlu dibenahi, terutama soal pola kepemimpinan Luhut yang dinilai masih terlalu bergantung pada lingkaran dalam.

“Banyak hal-hal yang masih miss dari pengawasan Bapak. Yang mungkin ke depannya harus lebih objektif lah, jangan subjektif. Untuk tim-timnya yang membantu Bapak untuk memajukan atletik,” kata Hendro.

Untuk diketahui, Luhut telah mengantongi dukungan resmi dari 38 Pengurus Provinsi (Pengprov) PASI. Kongres penetapan akan digelar pada 30 Agustus 2025 di Solo, Jawa Tengah. Jika tak ada kejutan di tikungan akhir, Luhut tinggal menunggu formalitas.

Komentar