Gelaran pameran Indonesia Art Motoring II dinilai memiliki daya tarik kuat bagi wisatawan, khususnya para pencinta mobil klasik. Kementerian Pariwisata menyatakan acara ini bukan sekadar ajang unjuk gigi kendaraan lawas, tetapi juga sebuah perayaan terhadap sejarah, seni, dan imajinasi yang menyertainya.
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu (2/8/2025), menyampaikan bahwa pameran yang berlangsung hingga 8 Agustus 2025 ini akan menghadirkan deretan koleksi mobil klasik pilihan serta beragam karya seni yang terinspirasi dari dunia otomotif. Hal ini menunjukkan sinergi antara sektor pariwisata, budaya, dan otomotif.
Pameran ini diinisiasi oleh Indonesia Classic Car Owners Club (ICCOC), sebuah komunitas pemilik mobil klasik yang aktif. Mengusung tema ‘Motion and Reflection’, pameran ini diharapkan dapat membantu memaknai ulang pola pikir wisatawan.
‘Motion’ melambangkan ketertarikan seseorang untuk menjelajahi tempat baru, bertemu orang baru, dan mendapatkan pengalaman-pengalaman baru. Sementara itu, ‘Reflection’ mengajak pengunjung untuk berhenti sejenak, merenung, dan memahami akar serta kisah-kisah yang membentuk perjalanan hidup sebelumnya.
Dalam pameran ini, pengunjung dapat menikmati 30 karya seni, baik dua dimensi maupun tiga dimensi, termasuk karya interaktif dari seniman-seniman terkemuka asal Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Bali. Selain itu, tentu saja, 30 mobil klasik yang menjadi daya tarik utama akan dipamerkan, menunjukkan keindahan dan nilai historis kendaraan-kendaraan tersebut.
Widiyanti menekankan bahwa pameran Indonesia Art Motoring II akan menjadi contoh kuat penyelenggaraan event berkualitas di Indonesia. Acara ini juga sejalan dengan program unggulan kementerian yang dirancang untuk memenuhi standar global. Melalui pameran ini, ia berharap wisatawan tidak hanya merasa ini sebagai destinasi biasa, tetapi pulang dengan membawa kisah kekayaan budaya bangsa.
Ia juga berharap pertukaran budaya dan kolaborasi internasional dapat terus memberikan dampak positif, sehingga memunculkan daya tarik yang lebih besar bagi para wisatawan mancanegara.
“Pameran ini adalah contoh sempurna tentang bagaimana pariwisata dan budaya dapat dipadukan untuk membangun soft diplomacy, membentuk persepsi, melalui apresiasi, dan pengalaman bersama,” ujarnya.
Ketua Umum ICCOC Stanley Setia Atmadja menambahkan, pihaknya telah beberapa kali sukses menggelar pameran mobil klasik berskala nasional. Beberapa di antaranya adalah Indonesia Classic Car Show 2007 di Balai Kartini Jakarta, Indonesia Classic Car Show 2008 di JHCC Jakarta, dan Indonesia Art Motoring I 2011 di Galeri Nasional Jakarta.
“ICCOC berharap dengan digelarnya Pameran Indonesia Art Motoring II dapat meramaikan ranah pariwisata dan industri kreatif tanah air serta penunjang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia, sebagai suguhan event bergengsi khususnya dalam bidang otomotif, gaya hidup, dan seni,” pungkas Stanley.