Bolehkah Mandi Setelah Begadang? Ini Fakta dan Dampak pada Kesehatan

Bolehkah Mandi Setelah Begadang? Ini Fakta dan Dampak pada Kesehatan


Kebiasaan begadang, entah karena tuntutan pekerjaan, maraton serial, perjalanan panjang, atau sekadar bersosialisasi hingga larut malam, kerap menjadi bagian dari gaya hidup modern. Namun, setelah malam yang panjang tanpa tidur cukup, aktivitas sehari-hari tetap harus berjalan. Salah satunya, tentu saja mandi di pagi hari. 

Pertanyaan yang kemudian muncul adalah: bolehkah mandi setelah begadang? Apakah tindakan ini aman atau justru berisiko bagi kesehatan?

Menurut Yael Varnado, seorang dokter dan ahli kesehatan preventif, mandi setelah begadang pada dasarnya tidak berbahaya. Bahkan, ia menyarankan mandi dengan air dingin karena dapat membantu menyegarkan dan membangunkan tubuh. Mandi air dingin di pagi hari dipercaya dapat memicu reaksi sistem saraf yang meningkatkan kewaspadaan dan fokus.

“Hiperventilasi Anda menyebabkan lebih banyak oksigen masuk ke dalam tubuh, dan dengan demikian mulai meningkatkan detak jantung Anda,” kata Varnado, seperti dikutip dari Today. Peningkatan detak jantung ini disebut-sebut dapat membantu meningkatkan konsentrasi.

Namun, penting untuk digarisbawahi, bahaya yang sesungguhnya bukan berasal dari aktivitas mandi itu sendiri, melainkan dari efek buruk kurang tidur terus-menerus yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan strok. Kondisi fisik tubuh dan durasi tidur sangat menentukan bagaimana tubuh bereaksi terhadap rangsangan, termasuk perubahan suhu saat mandi.

Dengan demikian, risiko kesehatan bukan pada mandi setelah begadang, melainkan akibat kurang tidur itu sendiri.

Efek Buruk Kurang Tidur Setelah Begadang

Kurang tidur akibat begadang dapat menimbulkan dampak negatif serius bagi kesehatan dan keselamatan, terutama saat menjalankan aktivitas sehari-hari, termasuk mandi.

Mengutip dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa efek buruk kurang tidur yang perlu diwaspadai:

1. Penurunan Fokus dan Konsentrasi: Orang yang kurang tidur cenderung mengalami penurunan kewaspadaan dan kesulitan dalam melakukan multitasking. Hal ini meningkatkan risiko kesalahan dan kecelakaan, termasuk saat mandi. Risiko terpeleset atau cedera menjadi lebih tinggi karena kondisi tubuh dan pikiran tidak optimal.

2. Risiko Terkena Flu: Begadang dan kurang tidur dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Sleep Foundation menyatakan bahwa individu yang kurang tidur lebih rentan terhadap infeksi seperti flu dan pilek. Bahkan, respons tubuh terhadap vaksin flu pun menurun. Mandi setelah begadang, terutama dengan air dingin, bisa memperparah risiko ini karena imunitas tubuh sudah melemah.

3. Irama Jantung tidak Teratur: Setelah begadang, suhu tubuh cenderung lebih tinggi akibat aktivitas semalaman yang menguras energi. Mandi dengan air dingin secara tiba-tiba dapat menyebabkan pembuluh darah arteri menyempit mendadak. Kondisi ini berpotensi memicu irama jantung tidak teratur, sebuah kondisi yang sangat berbahaya, khususnya bagi penderita penyakit jantung atau gangguan pembuluh darah.

4. Risiko Otot Kaku dan Nyeri: Perubahan suhu tubuh yang drastis saat mandi setelah begadang juga dapat memengaruhi kondisi otot. Paparan air dingin bisa mengganggu sirkulasi darah, menyebabkan otot menjadi kaku. Bagi individu tanpa riwayat penyakit otot, efek ini mungkin hanya sementara. Namun, bagi penderita rematik atau epilepsi, risiko kambuhnya gejala dapat meningkat akibat perubahan suhu mendadak.

Sebagai kesimpulan, mandi setelah begadang tidak berbahaya selama dilakukan dengan cara yang tepat dan tubuh dalam kondisi yang memungkinkan.

Bahaya yang sesungguhnya berasal dari kurang tidur itu sendiri, yang dapat memicu berbagai masalah kesehatan serius jika menjadi kebiasaan. 

Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mengatur kembali pola tidur dan memenuhi kebutuhan durasi tidur yang ideal, yaitu 7-8 jam per hari, demi menjaga kesehatan optimal.
 

Komentar