Sebuah insiden mengejutkan menimpa pesawat Airbus A321XLR terbaru milik maskapai Iberia. Pesawat dengan nomor registrasi EC-OOJ ini harus putar balik dan mendarat darurat di Bandara Madrid-Barajas (MAD), Spanyol, tak lama setelah mengudara pada Minggu (3/8/2025). Pemicunya? Moncong pesawat hancur dihantam seekor burung.
Peristiwa dramatis ini terjadi saat pesawat mengoperasikan penerbangan IB579 menuju Bandara Paris-Orly (ORY), Prancis. Mengutip laporan Aviacionline pada Senin (4/8/2025), burung nahas tersebut menabrak pesawat tepat setelah lepas landas.
Kronologinya, si burung pertama kali menghantam bagian hidung pesawat yang dikenal sebagai radome. Tak berhenti di situ, burung malang itu kemudian tersedot masuk ke dalam mesin sebelah kiri, CFM International LEAP-1A. Akibatnya fatal! Kerusakan parah tak hanya terjadi pada hidung pesawat, namun juga merembet ke beberapa bilah kipas mesin.
Melihat kondisi darurat ini, kru penerbangan segera menyatakan ‘pan-pan’ alias keadaan darurat yang tidak mengancam jiwa dan memutuskan untuk putar balik ke Madrid. Hebatnya, hanya sekitar 20 menit setelah lepas landas, pesawat berhasil mendarat dengan selamat di landasan.
“Tampak pesawat tersebut mengalami kerusakan parah di hidung pesawat,” tulis Channel News Asia mengomentari insiden ini.

Sebagai informasi, pesawat A321XLR ini tergolong sangat baru di armada Iberia. Unit EC-OOJ baru saja dikirimkan oleh Airbus pada awal Juli 2025 dan baru beberapa minggu melayani rute komersial. Iberia sendiri adalah maskapai pertama di dunia yang mengoperasikan model A321XLR, pesawat berbadan ramping yang memang dirancang untuk rute jarak jauh.
Meski demikian, tabrakan burung atau bird strike memang menjadi risiko umum dalam dunia penerbangan. Pesawat dan mesinnya sejatinya dirancang untuk mampu menahan benturan semacam ini hingga batas tertentu. Namun, protokol standar dalam industri aviasi mengharuskan pesawat kembali ke bandara asal untuk inspeksi teknis menyeluruh demi memastikan keamanan penerbangan selanjutnya.
Kejadian ini tentu menjadi alarm bagi maskapai dan otoritas bandara untuk terus meningkatkan mitigasi risiko bird strike. Sebab, keselamatan adalah harga mati dalam dunia penerbangan.