Sebuah insiden mengejutkan sekaligus memilukan terjadi di Selandia Baru. Seorang wanita berusia 27 tahun ditangkap pada Minggu (3/8/2025) setelah seorang gadis cilik berusia dua tahun ditemukan terperangkap hidup-hidup di dalam koper yang dibawanya saat bepergian. Penemuan ini berhasil digagalkan berkat kepekaan seorang sopir bus yang curiga.
Peristiwa ini bermula ketika bus berhenti di sebuah terminal di Kaiwaka, sekitar 100 kilometer di utara Auckland. Sopir bus yang tidak disebutkan namanya itu merasakan adanya kejanggalan. Ia melihat sebuah koper yang mencurigakan, yang diletakkan di kompartemen terpisah di bawah kursi penumpang, bergerak-gerak secara tidak wajar.
Melihat kondisi tersebut, sopir bus segera bertindak. Ia lantas membuka koper itu, dan betapa terkejutnya ketika di dalamnya ia menemukan seorang gadis kecil berusia dua tahun.
Kondisi Bocah Mengkhawatirkan, Polisi Lakukan Penyelidikan
Inspektur Detektif Simon Harrison dari kepolisian setempat mengonfirmasi insiden ini. “Ketika sopir membuka koper, mereka menemukan gadis berusia dua tahun itu,” kata Harrison, seperti dikutip dari AFP, Senin (4/8/2025).
Lebih lanjut, Harrison mengungkapkan kondisi bocah malang tersebut. “Gadis kecil itu dilaporkan merasa sangat kepanasan, tetapi secara fisik tampak tidak terluka,” tambahnya.
Anak tersebut segera dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan medis menyeluruh guna memastikan tidak ada dampak jangka panjang akibat trauma dan kondisi yang dialaminya.
Wanita berusia 27 tahun itu langsung ditangkap di lokasi kejadian. Ia kemudian didakwa dengan tuduhan penganiayaan dan penelantaran anak. Harrison juga mengisyaratkan bahwa kepolisian kemungkinan akan memberikan dakwaan lebih lanjut seiring berjalannya proses investigasi.
Aksi Heroik Sopir Bus Dipuji
Dalam kesempatan yang sama, Inspektur Detektif Simon Harrison menyampaikan apresiasi tinggi kepada sopir bus yang sigap dalam menyikapi keanehan yang ia saksikan. Tindakan cepat dan kepedulian sopir tersebut berhasil mencegah potensi tragedi yang lebih besar.
“Kami ingin mengapresiasi dan memuji sopir bus, yang menyadari ada sesuatu yang tidak beres dan segera mengambil tindakan,” ujar Harrison.
“Hal itu mencegah apa yang bisa menjadi sesuatu yang jauh lebih buruk,” tegasnya. Keberanian dan intuisi sopir bus ini menjadi kunci penyelamatan nyawa seorang anak, sekaligus menyoroti pentingnya kewaspadaan dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar.
Insiden ini diharapkan menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak agar lebih peka terhadap potensi tindakan kekerasan atau penelantaran terhadap anak-anak.