Ratusan Mantan Pejabat Keamanan dan Intelijen Israel Desak Trump Hentikan Perang di Gaza

Ratusan Mantan Pejabat Keamanan dan Intelijen Israel Desak Trump Hentikan Perang di Gaza


Lebih dari 600 mantan pejabat tinggi keamanan Israel, termasuk dari badan intelijen Mossad, Shin Bet, dan militer, mendesak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menekan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu agar menghentikan agresi di Jalur Gaza.

Desakan ini disampaikan melalui surat terbuka yang dirilis oleh kelompok mereka, Commanders for Israel’s Security (CIS).

Seperti dilaporkan Al Jazeera, Selasa (5/8/2025), surat terbuka tersebut menyoroti bahwa tujuan dari agresi militer di Gaza telah tercapai secara maksimal. Namun, mereka juga menyuarakan kekhawatiran mendalam terhadap nasib para sandera.

“Semua yang dapat dicapai dengan kekuatan telah tercapai. Para sandera tidak bisa menunggu lebih lama lagi,” demikian bunyi salah satu kutipan surat tersebut.

Surat ini diunggah di media sosial tak lama setelah kelompok milisi Palestina merilis video yang memperlihatkan dua sandera Hamas dalam kondisi fisik yang sangat kurus. Kondisi tersebut seolah mempertegas krisis kelaparan akut yang melanda 2,1 juta warga Gaza, sebuah fakta yang selama ini selalu dibantah oleh Israel.

“Hentikan perang Gaza! Atas nama CIS, kelompok terbesar Israel yang terdiri dari mantan jenderal militer dan Mossad, Shin Bet, Polisi, serta setara dengan Korps Diplomatik, kami mendesak Anda untuk menghentikan perang di Gaza,” demikian pernyataan resmi CIS.

Agresi Israel di Jalur Gaza yang dimulai sejak Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 60.800 orang, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan. Ratusan ribu orang lainnya mengalami luka-luka, dan belasan ribu orang masih dinyatakan hilang.

Komunitas internasional semakin kompak mengecam agresi brutal ini, terutama setelah krisis kelaparan ekstrem melanda Gaza.

Israel kini menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ). Tak hanya itu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) juga telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap PM Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Galant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
 

Komentar