Banjir Landa Hong Kong, Kantor KJRI Terendam tapi Pelayanan Tetap Normal

Banjir Landa Hong Kong, Kantor KJRI Terendam tapi Pelayanan Tetap Normal


Hujan deras dengan intensitas ekstrem yang mengguyur Hong Kong sepanjang akhir pekan kemarin menyebabkan banjir parah di sejumlah wilayah. Kondisi ini juga berdampak pada Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) yang berlokasi di distrik Cause Bay. Meskipun air sempat menggenang hingga di depan pintu masuk, pihak KJRI memastikan bahwa aktivitas dan layanan konsuler tidak terganggu.

Fenomena hujan lebat ini menjadi sorotan karena memecahkan rekor historis. Berdasarkan data badan cuaca setempat, curah hujan mencapai 350 milimeter pada Selasa (5/8/2025) hingga pukul 14.00 waktu setempat, menjadikannya curah hujan tertinggi untuk bulan Agustus sejak pencatatan dimulai pada tahun 1884.

Video yang dibagikan oleh Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, menunjukkan kondisi terkini di depan kantor KJRI. Dalam rekaman tersebut, air tampak menggenang setinggi betis di sepanjang jalan, termasuk tepat di depan pintu masuk KJRI. Namun, berkat kesigapan staf yang segera menutup pintu, air tidak berhasil masuk ke dalam gedung.

“Situasi tadi pagi pukul 10.12 di depan KJRI,” tulis Judha dalam keterangannya.

post-cover

Pemerintah setempat langsung merespons kondisi darurat ini dengan mengambil langkah-langkah pencegahan. Akibat banjir yang melumpuhkan sebagian besar jalanan dan transportasi umum, sekolah dan perkantoran diliburkan sementara.

Hujan lebat tidak hanya melanda Hong Kong, tetapi juga beberapa wilayah di China selatan, seperti Guangdong dan Hainan, serta Taiwan. Bencana ini telah memicu banjir bandang dan tanah longsor yang mengakibatkan beberapa korban jiwa.

Namun, bagi WNI yang berada di wilayah tersebut, Judha memastikan bahwa hingga kini tidak ada laporan mengenai korban dari WNI. Kementerian Luar Negeri telah berkoordinasi secara intensif dengan perwakilan-perwakilan RI di China, termasuk KJRI Hong Kong, KJRI Guangzhou, dan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei, untuk memantau keselamatan para WNI.

Dalam pernyataan resminya, Judha mengimbau WNI di wilayah terdampak untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari otoritas setempat. Pihak perwakilan RI juga telah menyediakan saluran bantuan atau hotline bagi WNI yang membutuhkan pertolongan atau menghadapi situasi darurat.

 

Komentar