Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie, akan mencopot dan memecat oknum kepala sekolah (kepsek) SDN Ciledug Barat, Pamulang, berinisial IH yang melakukan pungutan liar kepada orang tua murid.
“Saya mungkin nanti akan memberikan pertimbangan atau memberikan keputusan pada hukuman paling berat, karena hukum ini jadi contoh bagi yang lainnya,” terang Benyamin di Tangerang, Kamis (7/8/2025).
Sebelumnya, kepala sekolah dasar (SD) Negeri Ciledug Barat, Pamulang, Tangerang Selatan, dilaporkan dilaporkan ke Inspektorat terkait dugaan pungutan liar seragam sebesar Rp1,1 juta terhadap orang tua murid.
Kendati, oknum Kepsek tersebut dilakukan pemeriksaan dan ditemukan indikasi pelanggaran berat.”Karena sudah ada edarannya dilarang mungut, dan sebagainya tidak boleh ada kepentingan pribadi, tapi kok masih dilakukan. InsyaAllah saya akan ambil keputusan hukuman yang terberat,” ungkapnya.
Ia bilang, bahwa pihaknya kini sudah menyiapkan sanksi berat untuk oknum kepsek yang terbukti melakukan pungutan liar itu.
Selain itu, jajarannya inspektorat telah menganalisa beberapa pelanggaran yang telah dilakukan oleh oknum kepsek tersebut. Kendati, sanksi yang diberikan akan dipilih paling terberat sebagai memberikan efek jera dan contoh bagi para pegawai di lingkup pemerintahannya.
“Saya lihat dari tingkat kesalahannya dan yang bersangkutan adalah ASN serta pendidik, namun melakukan hal yang tidak patut. Maka saya akan mempertimbangkan atau memberi keputusan hukuman paling berat,” ungkap dia.
Diketahui, orang tua murid Nur Febri Susanti (38), mengalami masalah untuk menyekolahkan kedua anaknya di SD Negeri Ciledug Barat, Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel).
Pasalnya, ia diminta untuk membayar biaya seragam sebesar Rp1,1 juta per anak atas permintaan dari kepala sekolah yang ditulis tangan.
Dimana, dari kedua anaknya itu merupakan siswa pindahan dari SD Negeri di wilayah Bintaro, Jakarta dan telah diterima di SDN Ciledug Barat, Pamulang itu pada 11 Juli 2025.
“Penghasilan suami saya cuma tukang parkir. Saya juga kadang jualan. Kepikiran, kalau enggak bisa dicicil seperti apa ya, gimana ya gitu,” kata dia.