Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan RI menggelar Indonesian Prison Products and Arts Festival (IPPAFest) 2025 yang menampilkan pertunjukan seni, kuliner, fesyen, hingga bazar di Aloha Pasir Putih, PIK 2, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (8/8/2025). Acara ini berlangsung selama tiga hari hingga Minggu (10/8/2025).
Gelaran ini merupakan rangkaian menyambut HUT ke-80 RI dengan tema “Merdeka Berkreativitas Walau Tempat Terbatas”. Festival menampilkan berbagai karya seni dan produk unggulan hasil kreativitas warga binaan dari lapas, mulai dari pakaian batik, tas songket, lukisan, kerajinan tangan, hingga kuliner olahan. Pengunjung juga disuguhkan penampilan seni musik dan tari, seperti tari Bali, Reog, dan Kuda Lumping yang dibawakan langsung oleh warga binaan.
Direktur Jenderal Pemasyarakatan Brigjen Pol. Drs. Mashudi mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk dukungan terhadap Asta Cita Presiden RI dan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), khususnya terkait penguatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Acara ini bagian dari HUT ke-80 RI. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini mendorong kewirausahaan industri melalui pemberdayaan warga binaan. Mempromosikan hasil karya warga binaan kepada masyarakat,” ucap Mashudi dalam sambutannya di atas panggung acara, Jumat (8/8/2025).
Selain pameran UMKM, penampilan Prison Art Show menjadi salah satu sorotan. Acara ini menghadirkan kolaborasi Band Warga Binaan Lapas Khusus Gunung Sindur dengan Zivilia Band, serta peragaan busana.
Suasana semakin semarak dengan mayoritas pengunjung mengenakan baju putih dan ornamen bendera merah putih, menambah nuansa kemerdekaan.
Kehadiran IPPAFest 2025 menjadi ajang untuk memperkenalkan dan menunjukkan keberhasilan program pembinaan warga binaan, sekaligus menggelorakan kebanggaan menggunakan dan membeli produk karya mereka. IPPAFest 2025 bukan hanya pameran produk, tetapi juga cermin dari harapan baru dan masa depan yang lebih cerah bagi warga binaan. Festival ini turut mengoptimalkan penggunaan produk Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan, meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), serta mempercepat implementasi Rencana Aksi Pemasyarakatan Tahun 2025.
Turut hadir dalam acara ini, Menteri Imipas Agus Andrianto, Wakil Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Indonesia, Otto Hasibuan dan sejumlah pejabat pemerintah lainnya.