Rasa haru dan bangga menyelimuti dada Matthew Farel, calon Paskibraka perwakilan Papua Tengah, karena bakal bertugas saat upacara HUT ke-80 RI di Istana Negara, Jakarta, Minggu (17/8/2025).
Matthew merasa tak percaya perjuangannya kini terbayarkan. Untuk mendapat kepercayaan besar ini, begitu banyak tantangan yang harus dihadapi. Perjuangan yang membuahkan hasil itu membuat Matthew diselimuti rasa syukur.
“Perasaan dari Nabire ke Jakarta sangat terharu, rasa bangga, orang tua tersenyum,” kata Matthew di sela-sela latihan gabungan di Taman Wiladatika, Depok, Jawa Barat, Senin (11/8/2025), dikutip dari Antara.
Bagi Matthew, bendera Merah Putih bukan sekadar kain belaka. Sang Dwiwarna itu, tuturnya, melambangkan perjuangan bangsa Indonesia. Selama menjalani pelatihan, Matthew mengaku mendapatkan banyak materi terkait nilai-nilai Pancasila. Tidak hanya di ruang kelas, tetapi juga di dalam keseharian saat bercengkerama dengan sesama calon Paskibraka.
“Itu bukan sekadar kain, maksudnya, kita harus menghargai perjuangan-perjuangan bangsa Indonesia, pahlawan-pahlawan yang telah berkorban, banyak jiwa yang telah gugur di medan perang waktu dulu,” kata dia.
Kebanggaan yang sama juga menyeruak dari wajah Alya Zahra Khalisah, calon Paskibraka perwakilan Riau. Betapa tidak, Alya berhasil menjadi Paskibraka pertama dari kampungnya.
“Saya senang sekali. Hampir… sudah menangis orang tua saya, menangis semuanya, terharu. Keluarga saya itu sudah tidak bisa diutarakan lagi,” kata Alya ditemui di lokasi yang sama.
Menjadi Paskibraka ibarat petualangan bagi remaja asal Kampar itu. Ia ingin mencoba hal baru sekaligus memotivasi teman sejawat bahwa mimpi dapat terkabul jika diiringi doa, tekad kuat, dan usaha.
“Kebetulan di kampung saya itu belum ada Paskibraka. Jadi saya ingin mencoba hal baru. Di keluarga saya juga belum ada Paskibraka. Jadi saya ingin mencoba hal baru supaya bisa memotivasi semua orang juga,” ujarnya.
Enam hari menjelang upacara peringatan hari kemerdekaan RI ke-80, Alya banyak melatih kesiapan mental di samping juga kebugaran fisik. Ia berharap upacara di Istana Merdeka Jakarta nantinya bisa berjalan lancar.
“Ya, mental, itu kita akan mengibarkan bendera pusaka, di hadapan semua orang, dilihat oleh satu Indonesia, bahkan sampai keluar negeri,” ucapnya.