Ari Lasso Bongkar Kekonyolan WAMI: Royalti Diberikan Secuil, Salah Transfer Pula

Ari Lasso Bongkar Kekonyolan WAMI: Royalti Diberikan Secuil, Salah Transfer Pula


Baru-baru ini, penyanyi kondang, Ari Lasso membongkar kisruh royalti yang menyeret Wahana Musik Indonesia (WAMI). Ia merasa janggal karena dari puluhan juta rupiah uang royalti yang disetor ke Lembaga Manajemen Kolektif (LMK)tersebut, dirinya hanya menerima secuil, bahkan uang tersebut juga dikirim ke orang yang tidak dikenalnya.

Hal itu disampaikan Ari Lasso, dalam sebuah unggahannya di akun Instagram pribadi, Selasa (12/8/2025). Eks vokalis Dewa 19 itu heran, dari puluhan juta uang royalti yang disetor ke WAMI, namun hanya sekitar Rp700-an ribu yang disetorkan kepada dirinya. Dalam unggahan tersebut, Ari turut melampirkan surat dari WAMI tertanggal 28 Juli 2025.

“Saya bingung membaca dari sekian puluh juta yang menetes hanya Rp700-an ribu. Saya telepon sahabat saya, Mas Meidy Aquarius (@meidif) yang sempat di WAMI. Dia pun juga bingung, dan menjawab sudah tidak di WAMI. Kekonyolan yang paling hebat adalah Anda transfer ke rekening ‘Mutholah Rizal’,” tulis Ari.

Ia mempertanyakan perhitungan laporan yang diberikan WAMI. Terlebih dengan adanya dugaan salah transfer ke pihak yang tidak dikenal, dengan nama di rekening yang tertera yakni Mutholah Rizal.

“Terus hitungan di laporan Ari Lasso itu punya saya atau punya Pak Mutholah Rizal? Atau hitungan itu punya saya tapi WAMI salah transfer ke Mutholah Rizal?,” tuturnya.

Ari menilai kesalahan ini mencerminkan buruknya pengelolaan manajemen WAMI, yang bisa merugikan negara dan para musisi.

“Sebuah lembaga dengan manajemen yang (maaf) sangat buruk, yang sangat berpotensi merugikan negara (dalam hal ini Dirjen Pajak) dan yang pasti merugikan banyak musisi anggotanya,” kata dia.

Ari juga menduga, banyak permainan dan kecerobohan yang dilakukan oleh pihak LMK, terutama WAMI. Sehingga, dia beranggapan pihak-pihak berwenang terutama aparat penegak hukum, patut memeriksa.

“Banyak ‘permainan’ atau kecerobohan yang cukup layak untuk diperiksa lembaga negara, dalam hal ini mungkin BPK, KPK, atau Bareskrim. Bukan untuk menghukum, tapi menjadikan WAMI sebagai sebuah lembaga yang kredibel,” ucapnya

Meski mengaku bukan orang yang serakah, Ari menegaskan royalti adalah hak yang seharusnya diterima oleh para pelaku industri musik.

“Saya bukan orang yang kemaruk dan serakah, tapi juga orang yang butuh uang sebagai hak wajar dari bagian kecil pelaku industri yang bisa membuat dan menagih royalti ke sana-sini. Saya bersyukur juga performer yang masih bisa mendapat penghasilan dari manggung. Puji Tuhan,” tuturnya.

Pelantun Hampa itu pun langsung mencatut organisasi LMK itu dan juga Adi Kla Project selaku ketua dari WAMI. Ia juga mempertanyakan bagaimana organisasi itu bekerja.

“Dear @wami.id, bagaimana cara Anda mengelola organisasi Anda? Katanya ketuanya sekarang musisi yang sangat saya kagumi, Mas Adi Kla (@adiadrian22). Mohon pencerahan,” lanjutnya.

Komentar