Didominasi Sukuk, Aset Keuangan Syariah Tumbuh 51,42 Persen Bikin Sri Mulyani Semringah

Didominasi Sukuk, Aset Keuangan Syariah Tumbuh 51,42 Persen Bikin Sri Mulyani Semringah


Sebagai negara yang jumlah penduduk muslimnya terbesar di dunia, potensi bisnis keuangan berbasiskan syariah masih landai. Masih banyak peluang yang bisa dikembangkan.

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengatakan, aset keuangan syariah di Indonesia mencapai 51,42 persen dari total aset keuangan nasional. Didominasi instrumen keuangan negara berupa sukuk.

“Aset keuangan syariah tumbuh 51,42 persen, makin ditingkatkan. Dan yang banyak menggelembungkan aset itu adalah instrumen keuangan negara. Sukuk di Indonesia didominasi oleh sukuknya negara. Korporasi mungkin perlu didorong lebih banyak lagi,” ujar Sri Mulyani dalam acara Sarasehan Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah, Jakarta, Rabu (13/8/2025).

Bendahara negara itu juga mendorong masyarakat kelas menengah untuk memanfaatkan instrumen investasi syariah seperti sukuk, maupun tabungan dan deposito di bank syariah.

Dia menyebutkan, skala industri perbankan syariah di Indonesia meningkat signifikan usai penggabungan sejumlah bank menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI). Hal itu juga didukung oleh reformasi regulasi dalam Undang-Undang P2SK (Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan).

Di sisi lain dia menyebutkan selain sukuk, potensi pengembangan instrumen lain seperti wakaf uang dinilai sangat besar.

“Kita terus akan mendorong berbagai instrumen itu, termasuk aset wakaf uang yang masih perlu untuk terus didorong dan untuk kita bisa mencapai tadi yang disebut peringkat yang tinggi,” ucapnya.

Dia berharap, semakin investor ritel yang berpartisipasi dalam pembelian Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel. Pembelian tersebut akan digunakan untuk membiayai berbagai proyek, mulai dari kampus, sekolah, hingga rumah sakit.

“Green Sukuk langsung meningkatkan tadi ranking Indonesia di dalam keuangan syariah global. Dan kita masih bisa menstrukturkan karena program-program Bapak Presiden mengenai hilirisasi, semuanya basisnya adalah aset yang tangible. Biasanya ekonomi syariah membutuhkan itu sebagai underlying asset,” tutur dia.

“Kalau itu semua distrukturkan secara syariah, saya yakin kita akan melejit nomor satu di dunia. Itu adalah salah satu cara strategi yang menurut saya perlu untuk dipikirkan. Semuanya diikhtiarkan,” pungkasnya.

    
 

Komentar