Mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, menilai peluang Garuda lolos ke Piala Dunia 2026 melalui ronde empat kualifikasi zona Asia sangat kecil, hanya sekitar 30 persen.
“Kalau boleh jujur, peluangnya (lolos ke putaran final Piala Dunia 2026-red) enggak sampai 30 persen,” ujar Shin dalam siniar YouTube JekPot milik penerjemahnya, Jeong Seok Seo alias Jeje, dikutip Rabu (13/8/2025).
Shin menyadari, fans sepak bola Indonesia mungkin banyak yang tidak setuju dengan pendapatnya. Namun, pelatih asal Korea Selatan itu menegaskan, ini merupakan pandangan objektif, dan tidak ada maksud untuk menjatuhkan, walau sudah bukan menjadi bagian Tim Nasional.
“Saya bukan lagi pelatihnya atau berniat menyerang siapa pun. Ini murni pendapat saya sebagai seorang pelatih sepak bola,” ujar Shin.
Menurutnya, posisi Indonesia yang berada di Pot 3 saat pengundian grup ronde keempat membuat tantangan semakin berat. Terlebih setelah hasil drawing, di mana Indonesia tergabung di Grup B, bersama tuan rumah Arab Saudi, dan Irak.
Sebagai pengingat, laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran keempat zona Asia akan berlangsung mulai 8-14 Oktober 2025 mendatang.
“Soalnya kita masuk Pot 3, kan? Ada Arab Saudi dan Qatar di Pot 1, Irak dan UEA di Pot 2, lalu Indonesia dan Oman di Pot 3. Semua harus tanding dalam 9 hari. Misal pertandingannya tanggal 1 sampai 9 Oktober, artinya timnas kumpul tanggal 1 untuk melakukan tiga pertandingan,” jelasnya.
Shin menilai, permasalahan tidak hanya dari sisi lawan yang mungkin terkesan lebih berat dari yang dibayangkan. Namun juga menyangkut padatnya jadwal pertandingan.
Belum lagi dengan kondisi tim asuhan Patrick Kluivert yang banyak dihuni oleh pemain keturunan atau diaspora, tentu membutuhkan waktu lebih lama untuk berkumpul.
“Andai pertandingan terakhir tanggal 9, meski hasilnya bisa berubah tergantung pertandingan lain,kalau kumpul tanggal 1 Oktober terus berangkat ke Eropa, mereka enggak bisa langsung latihan hari itu,” katanya.
“Paling cepat tanggal 2, lalu harus langsung tanding satu atau dua hari kemudian. Kalau kondisi seperti itu, Pot 1 bakal diuntungkan saat melawan Pot 3. Mereka bisa istirahat satu pertandingan penuh, bukan cuma satu hari,” paparnya lagi.
Pelatih asal Korea Selatan itu juga menyoroti keuntungan yang dimiliki tim-tim seperti Arab Saudi dan Qatar. Mayoritas pemain tim nasional mereka bermain di liga domestik, sehingga lebih mudah menyatukan tim dan membangun kemistri dalam waktu yang singkat.
“Mereka enggak punya pemain dari luar negeri, semua main di liga nasional. Jadi mereka bisa mendekati atau memajukan jadwal liga untuk mengumpulkan pemain 7-10 hari sebelum pertandingan. Ini dugaan pribadi saya, ya. Karena mereka ingin lolos ke Piala Dunia, apalagi pertandingannya juga di negara mereka,” ucapnya.
Sementara itu, seperti yang disinggung sebelumnya, Indonesia justru dirugikan karena mayoritas pemain intinya adalah mereka yang berkarier di luar negeri. “Begitu terbang ke Arab Saudi, mereka harus tanding dua hari berikutnya. Enggak ada waktu untuk memulihkan stamina dan latihan bareng. Dari segi fisik, kita rugi besar,” tegas Shin.