Meresapi Nada dan Kata Ebiet dalam “Senandung Nusantara: Ebiet G. Ade”

Meresapi Nada dan Kata Ebiet dalam “Senandung Nusantara: Ebiet G. Ade”


Menteri Kebudayaan Fadli Zon memuji pertunjukan “Senandung Nusantara: Ebiet G. Ade” yang diselenggarakan di Auditorium Abdulrahman Saleh RRI, Jakarta.

Menurutnya, pertunjukan “Senandung Nusantara: Ebiet G. Ade” mampu membawanya merasakan perjalanan hidup lewat lagu serta menjadi bentuk refleksi hubungan dengan Tuhan, alam, dan sesama.

“Senandung Nusantara: Ebiet G. Ade dirancang tidak hanya sebagai konser musik, tetapi juga sebagai ruang perayaan budaya melalui pameran arsip perjalanan karier Ebiet G. Ade,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Sosok Ebiet memang seorang penyair, yang menyanyikan lagu-lagunya dengan sangat sufistik.

Pertunjukan ini diinisiasi untuk sosok yang telah memberikan kontribusi dalam perjalanan musik Indonesia, Ebiet G. Ade, yang melalui lirik puitis dan melodi syahdu, berhasil merekam denyut kehidupan bangsa serta menginspirasi lintas generasi.

Konsep pertunjukan menampilkan sosok Ebiet yang senantiasa menyampaikan kisah dan cerita sebelum menyanyikan lagu-lagu hitsnya. Termasuk momen ketika sosoknya membacakan puisi berjudul Di pinggir Pantai karya Menbud, Fadli Zon, sebelum menyanyikan Titip Rindu Buat Ayah, yang menurutnya sama-sama menceritakan momen kerinduan kepada sosok ayah.

Penampilan Ebiet. G. Ade pun mendatangkan sedikit kejutan, dengan hadirnya kedua anaknya yakni, Adera dan Segara, yang turut menemaninya membawakan beberapa lagu lama Ebiet dengan nuansa musik yang kekinian.

Fadli Zon menyampaikan bahwa dalam pertunjukan tadi merasakan momen-momen yang sangat penting karena Ebiet bertutur rasa.”Bertutur rasa ini adalah yang sangat penting, dan inilah salah satu pencapaian musik artistik dari seorang Ebiet G. Ade yang perjalanannya di dalam belantika musik Indonesia sangat panjang dari tahun 70-an, dengan karya-karya yang terekam dalam piringan hitam,” katanya.

Ia menilai bahwa lagu yang dibawakan dengan aransemen kekinian oleh putra Ebiet terasa relate dan semakin relevan.”Lagu-lagu beliau selalu mengajak kita untuk berefleksi dan tetap terasa aktual. Lirik-liriknya bagaikan sihir kata, membuat kita merasakan getarannya. Karena apa yang datang dari hati, biasanya mampu menyentuh hati juga,” katanya.

Ketua Yayasan Harmoni Nusantara Emas, Iis Sugianto menyampaikan bahwa Ebiet G. Ade dengan lagunya mengajarkan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, mengajarkan kemanusiaan, dan mengajarkan cinta kepada Tanah Air.

Komentar