Raksasa teknologi Meta kembali diterpa skandal. Senator Amerika Serikat (AS) Josh Hawley menyatakan akan melancarkan penyelidikan mendalam terhadap produk kecerdasan buatan (AI) generatif perusahaan yang diduga membahayakan anak-anak.
Pernyataan keras ini muncul setelah bocornya dokumen internal yang mengejutkan publik: chatbot AI Meta diizinkan melakukan percakapan ‘romantis’ dan ‘sensual’ dengan anak di bawah umur. Dokumen yang dikutip Tech Crunch pada Senin (18/8/2025) ini seolah menjadi bukti baru kegagalan Meta dalam melindungi pengguna di bawah umur.
Hawley, yang juga memimpin Subkomite Kejahatan dan Kontraterorisme Senat AS, menegaskan bahwa penyelidikan akan berfokus pada potensi bahaya teknologi Meta terhadap anak-anak. Selain itu, ia juga akan mengusut dugaan Meta menyesatkan publik dan regulator terkait sistem keamanannya.
Panduan ‘tak Masuk Akal’ yang Sempat Diterbitkan
Sebelumnya, Reuters melaporkan isi dokumen internal Meta berjudul ‘GenAI: Content Risk Standards’ Dokumen itu memuat contoh percakapan yang tak masuk akal. Chatbot Meta diizinkan merespons anak berusia 8 tahun dengan kalimat seperti: “Setiap inci dari dirimu adalah mahakarya, harta yang sangat aku hargai.”
Meski juru bicara Meta buru-buru menegaskan bahwa contoh itu tidak sesuai dengan kebijakan perusahaan dan telah dihapus, Hawley menilai hal itu ‘tidak dapat diterima’. Dalam suratnya kepada CEO Meta Mark Zuckerberg, Hawley menuding perusahaan hanya menarik kembali aturan tersebut setelah kasus ini terbongkar ke publik.
“Kami bermaksud mengetahui siapa yang menyetujui kebijakan ini, berapa lama kebijakan tersebut berlaku, dan apa langkah yang dilakukan Meta untuk mencegah hal serupa terjadi,” kata Hawley dalam suratnya.
Untuk mendapatkan kejelasan, Hawley menuntut Meta menyerahkan seluruh dokumen panduan, termasuk draf dan revisi; daftar produk yang mematuhi standar tersebut; laporan keselamatan; dan identitas pihak yang bertanggung jawab atas perubahan kebijakan. Meta diberi tenggat hingga 19 September 2025 untuk menanggapi permintaan ini.
Investigasi ini mendapat dukungan penuh dari Senator Marsha Blackburn. “Dalam melindungi anak-anak di ruang digital, Meta gagal total dalam segala hal,” kata Marsha.
Menurutnya, kasus ini kembali mempertegas pentingnya pengesahan Kids Online Safety Act, sebuah undang-undang yang bertujuan memperketat perlindungan terhadap anak-anak di dunia maya.