Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Iwan Setiawan menilai, terseretnya Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noel dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencederai semangat Presiden Prabowo Subianto, untuk memberantas korupsi.
“Peristiwa ini mencoreng dan mencederai semangat anti korupsi, dan komitmen pemberantasan korupsi yang selalu digaungkan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam setiap pidatonya,” tegas Iwan dalam keterangan yang diterima inilah.com, Kamis (21/8/2025).
Bahkan, lanjut dia, terbaru Presiden Prabowo menegaskan kembali komitmennya memberantas korupsi dalam pidato kenegaraan, pada Jumat (15/8/2025) kemarin di hadapan anggota MPR, DPR dan DPD RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat.
“Mestinya, anggota Kabinet Merah Putih, para Menteri dan Wakil Menteri menjadi garda terdepan dalam mengawal komitmen Presiden memberantas korupsi, bukan malah jadi pelaku,” ujarnya.
Oleh karena itu, Iwan mendorong Presiden Prabowo melakukan evaluasi menyeluruh terhadap anggota kabinetnya, terkait dengan potensi-potensi adanya korupsi di kementerian dan lembaga.
“Presiden harus mengultimatum keras para menteri dan wakil menterinya agar tidak main-main dengan uang rakyat,” jelas Iwan.
Bila perlu, kata dia, Prabowo sendiri yang eksekusi jika ada menterinya yang menyelewengkan uang negara, jangan biarkan ada potensi korupsi lagi di antara anggota kabinetnya.
“Saya juga mendukung dan mendorong KPK agar mengusut kasus ini sampai tuntas, jika terbukti bersalah, diberikan tuntutan hukuman paling maksimal. Dan semoga kejadian ini juga menjadi warning bagi pejabat dan elite yang lain, untuk tidak melakukan korupsi dalm bentuk apapun,” tandasnya.